TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirut PT Kertas Nusantara Winson Pola mengaku kaget membaca pernyataan Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar di media yang mengecam calon presiden Prabowo Subianto.
Timboel menuding Prabowo belum memenuhi kewajibannya membayar upah para buruh di PT Kiani Kertas, sebuah perusahaan kertas di Kalimantan Timur.
"Isu keterlambatan pembayaran gaji karyawan akibat masalah operasional perusahaan adalah lagu lama. Masalah ini sudah diselesaikan dengan baik antara manajemen perusahaan dengan serikat pekerja PTKN," ujar Winson di Jakarta, Jumat (30/5/2014).
"Jika saudara Timboel punya niat baik untuk membaca keterangan media saya yang terakhir, atau menghubungi saya tentu akan paham apa yang sebenarnya terjadi" tutur Winson.
Menurut Winson, masalah yang pernah dihadapi oleh perusahaannya kerap dipolitisir oleh media-media yang tidak mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai capres.
Pencatutan nama karyawan, penerbitan berita tanpa klarifikasi ke pihak managemen, adalah contoh pelanggaran etik yang dilakukan oleh media-media tertentu untuk mendiskreditkan perusahaannya dan salah seorang pemegang saham PT Kertas Nusantara yang kebetulan aktif di pentas politik nasional.
Winson juga mengimbau kepada media massa untuk menghubungi terlebih dahulu manajemen perusahaan sebelum menerbitkan berita yang tidak benar.
"Selaku Direktur Utama, saya bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi dan tidak terjadi di PT Kertas Nusantara. Jika ada masalah, kecamlah saya bukan bapak Prabowo Subianto. Sejak 2008, Pak Prabowo sudah tidak lagi menjalankan perusahaan yang sekarang saya jalankan" pungkas Winson.