TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi dangdut Rama Aiphama mengungkapkan kegelisahan terkait maraknya pembajakan di Indonesia.
Menurutnya, pembajakan yang merajalela di Indonesia karena kebebasan reformasi. Kebebasan yang tidak terbatas membuat banyak seniman merasa dirugikan.
"Hak kebebasan intelektual kami dirampas dengan produk bajakan,"ujarnya di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014).
Rama menambahkan negara dirugikan sekitar Rp5 triliun akibat produk bajakan. Akibatnya, bea cukai tidak memperoleh pendapatan dan pajak negara tidak bisa diperoleh.
Rama Aiphama bergabung dengan Selendang Putih karena mempunyai satu visi untuk memberantas pembajakan. Ia bersama rekan-rekan artis ingin menyampaikan dukungan pada pasangan Prabowo-Hatta.
"Semakin buruknya mental bangsa Indonesia sudah seharusnya dibenahi terutama perampasan hak kekayaan intelektual," ujarnya.
Rama juga menyampaikan perlunya ada perbaikan mengenai kriminalitas, korupsi, pemberantasan narkoba, dan pertahanan keamanan Indonesia.
Alasan Rama mendukung Prabowo Subianto menjadi presiden karena ia tersipu dengan orasi politiknya.
"Kita ingin hak kekayaan intelektual kita dijaga dan dihargai,"ujarnya.