TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai Babinsa telah melakukan pengabaian terhadap perintah presiden. Pramono menegaskan Presiden SBY secara terbuka meminta kepada TNI dan Polri secara netral.
"Saya melihat bahwa dalam satu minggu kemudian ketika ada sebuah gerakan yang dilakukan oleh Babinsa yang kemudian secara terbuka dilakukan di Ibukota ini menunjukan adanya pelanggaran pengabaian terhadap apa yang terjadi perintah terhadap presiden," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Apalagi, kata Pramono, Presiden SBY sebagai kepala negara dan panglima TNI secara terbuka dengan nada marah telah meminta TNI untuk netral dalam pemilihan presiden. "Kemudian itu dilanggar," imbuhnya.
Untuk itu, Pramono mengatakan DPR akan segera memanggil Panglima TNI, Kapolri serta KSAD agar mempertangungjawabkan hal tersebut.
"Sebab pemilu ini kalau kemudian campr tangan diluar parttai politik dicampur dalam demokrasi merupakan hal yang mencederai demokrasi kita," ujarnya.
Ketua DPP PKB Marwan Jafar juga meminta TNI bersikap netral. Marwan mengaku telah mendapatkan informasi pergerakan masif dari oknum TNI yang tidak wajar untuk mendukung capres tertentu.
"Kami menyerukan Panglima TNI untuk bersikap netral dan punishment bagi prajurit untuk kampanye," katanya.