Laporan Wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum selesainya kasus pelanggaran hak azasi manusia (HAM) di pengadilan menjadi poin utama yang harus diselesaikan oleh presiden terpilih nantinya. Pernyataan ini disampaikan Suciwati, istri aktivis HAM Munir.
"Dan siapapun orang-orang yang mencalonkan diri menjadi presiden saya tidak pernah mendeklarasikan dukungan baik Prabowo maupun Jokowi," kata Suciwati di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2014).
Suciwati membeberkan bahwa calon presiden Prabowo Subianto pernah mendekati dan merangkul untuk melakukan pembicaraan.
Prabowo melalui orang-orang terdekatnya menanyakan apakah Suciwati bersedia berdialog namun ia menolak dengan alasan yang tegas.
"Saya lebih menghargai Prabowo datang ke Komnas HAM daripada bertemu dengan saya," ujarnya.
Ia berpendapat bahwa dialog tersebut bagian dari cara pembagian kerja untuk melakukan gerilya politik.
Hal ini bertujuan untuk mencari pembenaran atas apa yang ia lakukan.
Suciwati juga tidak pernah memberikan dukungan kepada Joko Widodo meskipun juga pernah dihubungi lewat telpon. Suciwati menegaskan jika ia menolak dengan tegas pelaku pelanggar HAM bukan berarti mendukung Jokowi.
"Buat saya dukungan langsung itu tidak penting karena Pemilu itu bersifat umum, bebas dan rahasia," ujarnya.