News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

JK Sebut Sudi Silalahi Layak Disomasi

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di rumah orang tua BJ Habibie, Gorontalo, Jumat (13/6/2014).

TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Wakil Presiden RI 2004-2009, Jusuf Kalla, bercerita mengenai rumah di Jalan Brawijaya Jakarta yang diberitakan menjadi incaran JK usai menjabat wakil presiden.

JK mengakui menunjuk rumah tersebut karena ditanya oleh Menteri Sekretaris Negera Sudi Silalahi yang mengunjunginya Januari 2010 silam.

"Saya kan diminta. Di mana pak? (Tanya sudi) Saya minta rumah tua di belakang rumah saya. Kan diminta di mana pak. Di belakang rumah saya. Itu kan murah sekali pada waktu itu. Hanya rumah tua. Tapi karena tidak ada keputusan apa-apa maka negara yang rugi," kata JK di Gorontalo, Jumat (13/6/2014).

JK pun mengaku tidak mengerti mengapa sampai disebut Rp 20 miliar. Kata JK, itu karena nilai rumah tersebut berbeda saat 2010 silam.

"Saya nggak ngerti apa-apa pokoknya, hanya dia merasa berdosa karena sudah melanggar aturan. Kalau mau disomasi, disomasi karena lewati enam bulan, undang-undang mengatakan enam bulan (usai menjabat)," kata JK.

Ketua Palang Merah Indonesia itu menegaskan tidak pernah meminta rumah kepada pemerintah. Saat itu, kata JK, Sudi Silalahi datang ke rumahnya agar bersedia menerima rumah tersebut.

"Dia bilang kami melanggar undang-undang kalau tidak dikasih. Nanti presiden berikutnya bahaya juga kalau tidak mau. Nanti SBY tidak dapat juga kalau bapak tidak mau," tukas JK.

JK kembali menegaskan menerimanya karena itu adalah penghormatan dan menetapi apa yang diamanatkan undang-undang. Namun, hingga kini rumah tersebut belum kunjung dimiliki JK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini