TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Netralitas Istana Kepresidenan RI yang dipersepsikan ke publik dalam Pilpres 2014 ternyata hanya isapan jempol belaka.
Tim Pemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014, Poempida Hidayatulloh, menegaskan sudah mulai terkuak keterlibatan elit-elit di sekitar Istana dalam konteks penyebaran tabloid "Obor Rakyat" yang banyak mengandung fitnah.
"Selain dari itu juga pernyataan dari Dipo Alam yang sangat tendensius terhadap sosok JK juga menambah keyakinan tidak netralnya kalangan Istana dalam Pilpres 2014 ini," kata Poempida dalam keterangannya, Jumat (13/6/2014).
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2014 soal mantan Presiden dan Wapres diberikan rumah kediaman. Sekretaris Kabinet Dipo Alam malah menyudutkan JK dengan menyebutnya bahwa Perpres ini terbit untuk membela kepentingan JK.
Lebih jauh Poempida menegaskan aparat untuk segera menangkap para pelaku yang terlibat dalam penyebaran tabloid Obor Rakyat itu.
"Harus dibongkar agenda dibalik penyebaran tabloid itu sampai ke akar-akarnya. Aktor intelektual di balik ini semua pun harus segera ditangkap," kata Poempida.
Ditegaskan jika memang pihak Istana tidak dapat berlaku netral maka sebaiknya menunjukkan sikap saja segera.
"Hal ini agar tidak mencoreng Demokrasi yang kita bangun bersama dan memberikan preseden buruk di dalamnya," katanya.