Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kampanye hitam bocornya surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dalam pilpres 2014 cukup memprihatinkan. Bahkan, para purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) turut berkomentar terkait kampanye hitam dalam Pilpres.
Perang argumen para purnawirawan itu turut menyita perhatian Letjen TNI (Purn) Suyono yang merupakan mantan Kepala Staf Umum TNI. Suyono meminta jika pendapat purnawirawan itu menyangkut konflik pribadi sebaiknya diselesaikan secara pribadi.
"Keprihatinan saya dengan berita tentang adik-adik atau junior saya berkonflik secara sengaja. Kalau konflik ini secara pribadi selesaikan secara pribadi," kata Suyono di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/6/2014).
Alumni Akmil angkatan 65 menuturkan, agar perang pendapat itu tidak bertambah lebar, para purnawirawan TNI tersebut untuk mengingat janji prajurit saat pertama masuk ke militer. Menurutnya, janji itu melekat sejak pertama kali masuk TNI hingga purnawirawan bahkan sampai mati.
"Mudah-mudahan mereka ingat pada jiwa korsa, Sapta Marga dan sumpah prajurit. Dan mereka semoga ingat hymne sumpah taruna yang kata-katanya sangat mengena," tuturnya.
Lebih jauh, Suryono mengatakan, purnawirawan sebgai warga negara NKRI, patriot bangsa dan ksatria senantiasa menjunjung tinggi kejujuran. Ia berharap, konflik para purnawirawan saat ini jangan dikaitkan dengan pemanasan politik.
"Cooling down lah, purnawirawan bersatu untuk menyelamatkan bangsa dan negara. Saya bermimpi datangnya pemimpin menjadi penyelemat bangsa ini," tandasnya.
Mantan Kasum TNI Prihatin Para Purnawirawan Terpecah
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger