News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Pemred Obor Rakyat Sesalkan Karya Jurnalistiknya Dianggap Kampanye Hitam

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koran Obor Rakyat dinilai berisi tentang pembusukan Capres Jokowi banyak disebar di masjid-masjid di Kabupaten Pamekasan.

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin Redaksi (Pemred) Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono menyesalkan beberapa kalangan menganggap hasil karya jurnalistiknya sebagai produk kampanye hitam menyerang calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo.

"Saya juga heran, kenapa banyak pihak anggap ini kampanye hitam," kata Setiyardi dalam dialog Polemik yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (14/6/2014).

Setiyardi menilai, apa yang dituangkan dalam tabloid Obor Rakyat itu sebagian besar merupakan fakta yang ada. Ia pun mengakui tulisannya kebanyakan kritik terhadap Joko Widodo lantaran ia sebagai warga Jakarta yang ditinggal oleh pemimpinnya untuk maju capres.

"Contoh Obor Rakyat berpendapat Jokowi capres boneka, pak Jokowi tidak amanah dan ingkar kepada rakyat Jakarta. Lalu ada 184 caleg non muslim di kursi DPR. Selain fakta dan itu pendapat dari redaksi. PDIP dalam tanda petik Partai Salib. Itu tidak boleh dianggap SARA. Mas Romi (Romahurmuziy) dari PPP itu dia jangan marah kalau disebut dari partai Islam. PDIP dalam fakta sejarah itu peleburan dari partai nasrani, Katolik," kata Setiyardi.

Setiyardi juga menyayangkan mengapa pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam karya jurnalistiknya itu tidak melakukan klarifikasi, justru malah menyebarluaskan karyanya itu produk kampanye hitam.

"Kan pihak-pihak yang dirugikan bisa mengklarifikasi," kata Setiyardi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini