News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Istana Diminta Proaktif Dorong Penuntasan Kasus Obor Rakyat

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2014),

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Istana Kepresidenan harus proaktif membuktikan tidak ada keterlibatannya dalam upaya melakukan kampaanye hitam atas capres Joko Widodo (Jokowi) melalui Tabloid Obor Rakyat, yang mana pemimpin redaksinya adalah orang dalam Istana.

"Saya katakan bahwa Istana harus menegaskan, menyatakan, secara proaktif mendorong upaya-upaya penyelidikan hukum sebagai bukti tidak terlibat sama sekali dalam masalah ini," kata Juru Bicara pasangan Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan, di Jakarta,  Selasa (17/6).

Menurut dia, adalah fakta bahwa Pemred Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiono merupakan asisten Staf Khusus Presiden, Velix Wanggai.

Ferry menekankan pihak Istana Kepresidenan tidak boleh diam, apalagi pasif dalam menyikapi masalah itu. Sebab masyarakat juga resah karena menimbulkan spekulasi bahwa ada orang dalam istana yang menjadi otak dari beredarnya Tabloid Obor Rakyat.

"Kalau kemudian ada dari pihak Istana yang malah membela, dan di kepolisian penanganannya melemah, maka akan ada kesimpulan bahwa ini ciri-ciri ada yang bermain. Bahwa ini didisain secara bagus oleh orang yang memiliki kekuasaan," ujar Ferry.

Sementara bagi Tim Jokowi-JK sendiri, sejauh ini menilai ada kejanggalan dari pengadaan serta peredaran Tabloid Obor Rakyat yang begitu masif. Anehnya, kata Ferry, hal itu diklaim sebagai upaya dan pendanaan pribadi dari seorang asisten staf khusus.

"Kita saja yang orang partai suka kesulitan dalam hal pengadaan spanduk dan bagaimana pengirimannya. Tapi ini ratusan ribu eksemplar, dan dibagikan di pelosok daerah, yang tentu biayanya tidak sedikit," jelas Ferry.

"Pasti ada yang mendanai.  Istana harus aktif mengungkap ini. Kalau membiarkan proses ini, apalagi sampai membela, kita bisa simpulkan keterlibatan orang yang dekat istana itu by design."

Ferry juga berharap kepada Polri untuk serius dalam mengusut kasus ini karena korbannya tidak hanya Jokowi. Bagi Tim Jokowi-JK, peredaran Tabloid Obor Rakyat telah mengorbankan kebhinekaan dan keragaman masyarakan bangsa Indonesia.

"Penuntasan kasus Tabloid Obor Rakyat ini akan menjadi ujian netralitas Polri," tandasnya.

Seperti diketahui, tabloid 'Obor Rakyat' sudah menjadi bahan pembicaraan beberapa minggu terakhir karena berisi 'kampanye hitam' dan fitnah atas calon presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di Edisi I, Tabloid Obor Rakyat menuding Jokowi dengan isu SARA dan tudingan korupsi yang dilakukan oleh Jokowi. Beberapa hari lalu, tabloid Obor Rakyat edisi II kembali beredar. Berita utama yang diangkat dalam tabloid Obor edisi II adalah "1.001 Topeng Pencitraan".

Pemberitaan tabloid tidak satu pun yang memberitakan pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Radjasa.

Tabloid yang dicetak dan disebarluaskan secara gratis itu dikirim melalui jasa Kantor Pos Pusat di Bandung dan diedarkan ke sejumlah pondok pesantren, masjid, dan surau-surau serta tokoh masyarakat di Jatim, Jateng dan Jabar.

Siapa dibalik tabloid itu kini sudah mulai terungkap. Salah satunya adalah Darmawan Sepriyossa yang bekerja di sebuah situs online. Satu nama lainnya adalah Setyardi, yang merupakan anak buah dari Staf Khusus Kepresidenan Velix Wanggai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini