News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Tim Sukses Jokowi-JK Yakin Dapat Raih 55 Persen di Jatim

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo, menyapa warga yang berkumpul di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/6/2014) malam.

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Capres Jokowi melalui tim suksesnya optimistis bakal memenagi Pilpres di Jatim, 9 Juli 2014.

Pasangan Jokowi-JK diyakini bakal meraup suara signifikan menyusul sejumlah tokoh penting Jatim banyak yang mendukung Jokowi-JK.

"Peluang pasangan Jokowi-JK memimpin suara di Jawa Timur dalam Pilpres nanti sangat besar. Sekitar 55 persen," kata Luhut Panjaitan, salah satu anggota tim sukses Jokowi-JK saat menghadiri Rapat Kerja Pengurus Cabang Muslimat NU di Gedung Olah Raga (GOR) dan Seni Majapahit, Kota Mojokerto, Selasa (17/6/2014).

Jatim adalah daerah dengan basis suara NU mayoritas, namun Luhut melihat suara dan dukungan Nahdliyin di Jatim saat ini pecah tidak hanya untuk pasangan Jokowi-JK tapi juga untuk pasangan Prabowo-Hatta. Namun Luhut optimistis bahwa Jokowi-JK akan meraup suara mayoritas.

Ini tidak lain karena faktor peran dan dukungan Khofifah (Ketua PP Muslimat NU), Nusron Wahid (Ketua GP Anshor), KH Hasyim Muzadi dan relawan-relawan lain dari Jatim.

"Kami sudah ke Karesidenan Madiun, Kediri dan sekarang Mojokerto, besok ke Jember," kata purnawirawan jenderal TNI ini.

Selain itu, mesin politik partai pendukung, terutama PDI Perjuangan juga akan memberikan kontribusi signifikan, mesin politik terus berjalan.

Megawati sudah turun ke Jatim, termasuk dirinya mengaku malam ini akan bertemu dengan sejumlah purnawirawan TNI di Surabaya.

Khofifah menandaskan, yang dilakukan saat ini adalah bagian dari pencerahan politik agar Muslimat tidak salah pilih.

"Jangan sampai warga NU tidak tahu ada kekuatan yang selama ini memisah-misahkan kita. Marilah memilih pemimpin yang paling tidak setara dengan kepentingan NU," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini