News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Tabloid "Obor Rakyat" Jadi Perdebatan dalam Rapat DPR-Kapolri

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Sutarman, saat mengunjungi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2014). Kedatangan Kapolri untuk melihat pengamanan rekapitulasi suara dan mengantisipasi jika rekapitulasi tidak selesai pada waktunya. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontroversi Tabloid Obor Rakyat menjadi pembicaraan dalam rapat Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman. Anggota Komisi III DPR dari Demokrat Benny K Harman tidak setuju kasus itu dipidanakan.

"Tabloid Obor Rakyat apabila itu betul kalau itu betul apakah tidak ke kita melakukan kriminalisasi inovasi kreatifitas jurnaslitik kalau salah dan tidak setuju isinya, bantah itu," kata Benny dalam rapat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Benny menilai bila tabloid Obor Rakyat dilakukan pemidanaan makan kepolisian akan sibuk menyelesaikan laporan-laporan yang banyak di masyarakat. "Besok jajaran kepolisian sangat sibuk bukan tabloid tapi media online juga banyak sama, model sama," kata Benny.

Sementara Anggota Komisi III DPR dari Golkar Bambang Soesatyo meminta kepolisian hati-hati dalam menangani kasus Obor Rakyat.

"Hati-hati dua gajah besar yang sedang bertarung jangan sampai tergencet ditengah, kita tidak tahu siapa yang menang. Kalau itu diangkat dari media terbesar itu bisa kena," ujarnya.

Bambang menilai banyak pernyataan-pernyataan yang dikutip di media tidak benar. Bahkan Bambang mengaku muak menonton televisi serta membaca media cetak.

"Karena saling serang,  semua merasa benar dan lawannya salah. Sebagai WNI kita tungu saja," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini