News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Komisioner Bawaslu: Lebih Sulit Awasi Pilpres Ketimbang Pileg

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERAN BAWASLU DALAM PEMILU - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti (kanan) didampingi Komisioner Badan Pengawas Pemilu 2014 Daniel Zuhron (tengah) menjadi pembicara dalam diskusi dengan tema Potensi dan Peran Bawaslu dalam Meminimalisir Pelanggaran Pemilu 2014 di Jakarta, Sabtu (29/3). (Warta Kota/adhy kelana/kla)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Daniel Zuhron, mengatakan mengawasi pemilihan presiden (Pilpres)2014 relatif lebih sulit dibandingkan pengawasan pemilihan legislatif (Pileg) 2014.

Pasalnya jumlah peserta Pilpres yang hanya dua pasangan membuat aktivitas politik terpusat.

"Pemilihan presiden  sekarang konteks kaitannya soal head to head.  Pada Pileg sifatnya menyebar terlokalisir,  lokal lokal, sementara, pada Pilpres nuansa lebih kualitatif, Pilpres lebih sulit," ujar Daniel di Matraman, Rabu (19/6/2014).

Daniel mengatakan pada Pilpres sekarang banyak pengaduan yang hanya berdasarkan pernyataan dari media massa dan media sosial. Lanjut Daniel, hal itu sebagian diluar kapasitas dan kapabilitas Bawaslu.

"Banyak yang mengadukan berdasarkan statment dari media, ada komentar di media bawa bukti lapor ke Bawaslu, kita tidak mau jadi komoditas politik. Masalahnya sekarang Komentar apapun bisa jadi komoditas politik," ujar Daniel.

Selain itu lanjut Daniel, menjelang Pilpres Juli mendatang banyak laporan  pelanggaran dilapangan namun setelah dicek tidak terjadi.

"Gini jumalah pengaduan itu setuap hari banyak, jita tidak mungkin mengawasi satu persatu. Jadi yang kita tekankan adalah pencegahan," ujar Daniel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini