Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Daniel Zuhron, mengatakan mengawasi pemilihan presiden (Pilpres)2014 relatif lebih sulit dibandingkan pengawasan pemilihan legislatif (Pileg) 2014.
Pasalnya jumlah peserta Pilpres yang hanya dua pasangan membuat aktivitas politik terpusat.
"Pemilihan presiden sekarang konteks kaitannya soal head to head. Pada Pileg sifatnya menyebar terlokalisir, lokal lokal, sementara, pada Pilpres nuansa lebih kualitatif, Pilpres lebih sulit," ujar Daniel di Matraman, Rabu (19/6/2014).
Daniel mengatakan pada Pilpres sekarang banyak pengaduan yang hanya berdasarkan pernyataan dari media massa dan media sosial. Lanjut Daniel, hal itu sebagian diluar kapasitas dan kapabilitas Bawaslu.
"Banyak yang mengadukan berdasarkan statment dari media, ada komentar di media bawa bukti lapor ke Bawaslu, kita tidak mau jadi komoditas politik. Masalahnya sekarang Komentar apapun bisa jadi komoditas politik," ujar Daniel.
Selain itu lanjut Daniel, menjelang Pilpres Juli mendatang banyak laporan pelanggaran dilapangan namun setelah dicek tidak terjadi.
"Gini jumalah pengaduan itu setuap hari banyak, jita tidak mungkin mengawasi satu persatu. Jadi yang kita tekankan adalah pencegahan," ujar Daniel.
Komisioner Bawaslu: Lebih Sulit Awasi Pilpres Ketimbang Pileg
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger