News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Timses Prabowo-Hatta Sebut Pernyataan Wiranto Jangan Dipercaya

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto memberikan paparannya dalam acara Deklarasi 700 pelaku usaha DKI Jakarta yang tergabung dalam Pejuang Harmoni Pemenangan Jokowi - JK di Restoran New Tawang Harmoni Jakarta, Jumat (13/6/2014) malam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim sukses Prabowo-Hatta, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo meminta masyarakat jangan mempercayai pernyataan yang dikeluarkan Wiranto mengenai pelanggaran HAM yang dituduhkan kepada Prabowo Soebianto.

"Jangan percaya Wiranto karena dia adalah seorang oportunis," ujar Suryo seperti dalam rilisnya ke Tribunnews.com, Kamis (19/6/2014), menanggapi penjelasan Wiranto soal Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang disiarkan langsung oleh stasiun TV swasta.

Dalam keterangannya, Wiranto menyatakan DKP dibentuk agar tidak terhindar dari penilaian pribadi terhadap pelanggaran yang dilakukan perwira TNI. Terkait hal itu, Suryo meminta Wiranto jangan banyak berkelit lagi.

Bahkan lebih lanjut Suryo menjelaskan, DKP yang dibentuk Wiranto secara hukum cacat. "Pembentukan DKP oleh Wiranto cacat hukum karena bertentangan dengan Surat Keputusan (SK) Panglima ABRI No 838/III/1995 tertanggal 27 November 1995 tentang Petunjuk Administrasi Dewan Kehormatan Militer. Dalam Ketentuan Nomor 7 (a-3) dan 7 (c-2) disebutkan, pembentukan DKP untuk memeriksa perwira yang bersangkutan hanya dapat dilakukan setelah adanya putusan hukum yang dijatuhkan peradilan militer. Pertanyaannya, kapan dan dimana Prabowo diadili melalui Peradilan Militer?" tanya dia.

Prabowo sengaja tidak diajukan ke Mahkamah Militer untuk menutupi keterlibatan petinggi ABRI atasan Prabowo saat itu. Peradilan terhadap Prabowo sengaja diulur-ulur. Padahal desakan untuk menggelar pengadilan di Mahkamah Militer sangat kuat. Tapi keputusan tetap ada di tangan Wiranto.  Ini menandakan ada permainan politik untuk tujuan tertentu", tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini