News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

LBH Jakarta Sesalkan Capres-Cawapres Tak Singgung UN

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersalaman sebelum memulai debat di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014). Debat Capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum tersebut merupakan rangkaian menuju proses Pilpres yang akan digelar 9 Juli mendatang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyesalkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden belum ada yang menyebut akan menghentikan program ujian nasional (UN). LBH Jakarta memandang ujian nasional (UN) seharusnya tidak dilanjutkan.

"Kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tidak konsen menghentikan ujian nasional. Mereka belum menyebutkan hal itu," kata Pratiwi Febri, Pengacara Publik LBH di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (21/6/2014).

Pratiwi menuturkan, LBH Jakarta melihat ujian nasional (UN) tidak adil jika diterapkan di semua provinsi. Pasalnya menurutnya, standar pendidikan di setiap daerah maupun provinsi tidak sama seperti yang didapatkan oleh kota-kota besar.

"Alasan UN harus dihapuskan karena standar pendidikan di Indonesia sampai saat ini belum ada persamaan. Kami konsen akan hal ini," ujarnya.

LBH Jakarta juga meminta masyarakat untuk peka terhadap calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung di pemilihan umum presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Masyarakat diminta untuk manyadari rekam jejak para Capres-Cawapres.

"Masyarakat harus tahu rekam jejak Capres-Cawapres. Itu penting agar nantinya tidak salah pilih," kata Pratiwi.

Tiwi menuturkan, masyarakat harus aktif mencari tahu latar belakang para Capres maupun Cawapres. Hal itu untuk menghindarkan masyarakat memilih pemimpin seperti beli kucing dalam karung.

"Masyarakat jangan cuma mengandalkan jargon Capres-Cawapres. Jangan cuma tahu Capres-Cawapres yang hanya disampaikan oleh tokoh masyarakat," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini