News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Ikohi: Kami Tolak Pelaku Pelanggar HAM Sebagai Presiden

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga dan korban pelanggaran HAM masa lalu memegang surat yang akan ditujukan kepada menkopolhukam, Djoko Suyanto, di depan Gedung Kemenpolhukam, Jakarta, Kamis (5/4/2012). Aksi keluarga dan korban pelanggaran HAM masa lalu, yang dalam aksinya didampingi Kontras dan Ikohi tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah, dalam penanganan kasus HAM masa lalu. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Keluarga Orang Hilang (Ikohi) menegaskan penolakannya atas setiap pelaku dan atau terduga pelaku pelanggaran HAM sebagai presiden yang akan memimpin Indonesia.

"Sikap kami jelas selama 16 tahun perjuangan, kami menolak pelaku pelanggaran HAM sebagai presiden. Jangankan sebagai presiden, jadi pejabat publik saja kami tolak," tegas Ketua Ikohi, Mugiyanto, di Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Mugiyanto mengatakan bahwa setiap terduga pelaku pelanggaran, sebelum diadili di pengadilan, adalah orang yang tercela.

Dan apabila mengacu ke UU Pilpres, maka jelas dinyatakan salah satu syarat calon presiden adalah tak boleh melakukan perbuatan tercela.

"Karenanya menurut kami, KPU sejak awal harusnya mendiskualifikai capres yang diduga terkait kasus pelanggaran HAM," tandas Mugiyanto.

Selain itu, lanjut Mugiyanto, yang turut menjadi korban penculikan di 1998, pihaknya juga menyerukan ke masyarakat, bahwa sebelum Pilpres 2014, untuk benar-benar melihat serta menyadari keberadaan para orang hilang dan keluarga. Sebab selama ini ada kesan bahwa masyarakat masih belum percaya soal adanya warga sipil yang dihilangkan saat 1997-1998 lalu.

"Makanya kami ada di sini untuk memperjuangkan hak-hak kami," imbuhnya.

Pernyataan itu akan ditegaskan oleh Ikohi dalam acara konsolidasi  nasional dalam rangkaian peringatan Hari Konvensi Internasional Anti penghilangan Orang Secara Paksa yang akan diselenggarakan besok.

Menurut Mugiyanto, perwakilan kelompok Ikohi dari seluruh Indonesia akan datang ke acara itu.

Untuk merespons perkembangan kasus penculikan aktivis, rencananya akan diselenggarakan seminar mengambil tema penuntasan kasus itu.

Akan dihadirkan sejumlah aktivis seperti Hendardi dan mantan Danpuspom TNI Syamsu Djalal. Direncanakan juga acara itu dihadiri keluarga korban penghilangan paksa seperti putra-putri Wiji Thukul.

Selain itu, Ikohi akan melakukan pertemuan untuk membicarakan sikap Ikohi terkait pilpres 9 Juli.  

Rencananya, perwakilan dari Asian Federation Against Disappearance juga akan hadir di acara-acara itu.

"Ini bentuk solidaritas internasional. Karena kami punya proyeksi untuk memaksimalkan kampanye internaisonal untuk mendukung penuntasan kasus ini agar lebih intens, apapun hasil pipres," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini