News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Tim Prabowo-Hatta Tuduh Jokowi Pakai Isu Palestina untuk Pencitraan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Partai Amanat Nasional, Bara Hasibuan dan Wali Kota Bogor terpilih, Bima Arya (kiri-kanan) memberikan keterangan pers mengenai tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (4/10/2013). Dalam kesempatan tersebut PAN mendukung KPK untuk terus memerangi korupsi dan menolak segala bentuk pelemahan kewenangan KPK. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Bara Hasibuan, menilai perkataan calon presiden Joko Widodo tentang perdamaian Palestina dan membantu untuk memasukan ke dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) saat acara debat ke tiga, sebagai upaya mencari simpati masayarakat alias pencitraan.

"Seharusnya soal Palestina itu tidak bisa dipakai untuk mencari simpati. Karena mulai dari zaman Presiden Soeharto, sudah diperjuangkan kemerdekaan Palestina, konstitusi kita pun mendukung kemerdekaan Palestina, jadi ini hal yang given," kata Bara di rumah Polonia, Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Sehingga menurut Bara, apa yang disampaikan Joko Widodo bukan sesuatu yang baru karena sudah dilakukan oleh presiden terdahulu hingga sekarang. Bahkan, Bara nilai siapapun presiden Indonesia ke depan menang harus mendukung Palestina agar mendapatkan pengakuan dari PBB.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika Prabowo-Hatta yang menjadi pemenang dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden pada 9 Juli 2014. Maka, pasti berjuang dengan melobi ke PBB untuk kemerdekaan Palestina.

Upaya Prabowo dalam membantu kemerdekaan Palestina, kata Bara, sudah dilakukannya sejak dulu. "Pak Prabowo pernah membantu Palestina dengan memberikan donasi senilai Rp 500 juta ketika Israel menginvasi Gaza beberapa waktu lalu," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini