TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua membeberkan ulah Ruhut Sitompul setiap pemilihan presiden 2014. Max mengungkapkan alasan Ruhut yang kini mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla di pemilihan presiden 2014.
Max menceritakan Ruhut masuk ke Demokrat pada tahun 2004. Sebelumnya Ruhut menjadi kader Golkar.
"Pada tahun 2004 bersama dengan Adji Masaid (almarhum) bilang ini Ruhut mau masuk ke Demokrat bagaimana? Nah ya bagus dong, nah bilang aja sama Pak Hadi Utomo," kata Max di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
"Nah disitulah Ruhut dari Golkar masuk ke Demokrat, dan sampai sekarang ini mengabdi," katanya.
Ia mengatakan Ruhut bergabung ke Demokrat saat Susilo Bambang Yudhoyono diprediksi terpilih menjadi Presiden RI.
"Nah loncat dia dari Golkar karena mau nempel SBY di Demokrat karena mau jadi Presiden," kata Anggota Komisi I DPR itu.
Max menuturkan kejadian tersebut kembali berulang. Saat SBY akan lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI, Ruhut meloncat ke Joko Widodo. "Nah bagi dia Jokowi mau jadi presiden berikutnya, jadi movement ini berbeda," katanya.
Ia menilai pilihan yang dilakukan Ruhut berbeda dengan Anggota Dewan Pembina Demokrat Suaidi Marassabessy yang juga mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Mereka kesana merupakan kata hati dan hanya bersifat silent, enggak ada gejolak-gejolak yang dibuat Pak Ruhut, harus deklarasi dan lain sebagainya," ujarnya.
Max semakin aneh dengan tingkah Ruhut yang membuat deklarasi pascafraksi Demokrat mendukung Prabowo-Hatta.
"Besoknya dia bikin stetment bahwa yang mendukung Prabowo-Hatta itu adalah caleg-caleg gagal, yang tidak dapat tempat lagi di DPR yang mugkin akan mendapat tempat jadi BUMN atau mungkin jadi menteri," ujarnya.