TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemilihan presiden yang hanya diikuti dua pasang kandidat membuat suasana perebutan pengaruh dan simpati rakyat sudah panas sejak awal. Masing-masing kandidat berupaya dengan mengadu program dan tak jarang juga saling serang.
Manager Indonesia Research Center (IRC) Yunita Mandolang menyebutkan, debat antar capres dan cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantu pemilih calon untuk dapat menentukan pilihannya.
"Mayoritas pemilih merasa terbantu memantapkan pilihan, sebagian kecil membuat pemilih mengalihkan pemilihnya," kata Yunita di Eatology Cafe Jl. Haji Agus Salim, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2014) sore.
Yunita mengatakan, dari 1200 sampel yang diwawancara dengan metode multistage random sampling, sekitar 76 persen menyatakan acara debat capres menentukan pilihan. Sekitar 32 persen diantaranya mengaku sangat terbantu.
"Ternyata debat membuat orang jadi panduan, karena itu pemilih bisa melihat sendiri calon yang akan dipilih. Karena calon mengucapkan apa yang menjadi visi misinya, bukan dari pemberitaan," ujarnya.
Dengan ambang kesalahan kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, survei tersebut dilakukan pada tanggal 14 sampai 20 Juni 2014.