News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ryamizard Ryacudu Anggap TV One 'Mancing-mancing' soal PKI

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan KSAD, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan KSADĀ  Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu menilai siaran TV One yang menyebutkan PDI Perjuangan dekat dengan faham komunisme, memancing perseteruan.

"Enggak usahlah mancing-mancing begitu lagi, tidak setuju saya," kata Ryamizard setelah menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Hotel Kartika Candra, Jakarta Selatan pada Jumat (4/7/2014).

Ryamizard menegaskan, Indonesia telah lama terbebas dari partai komunis. Jika ada satu dua orang dari rakyat Indonesia yang masih mengaku PKI, dia menganggap bahwa mereka sudah tidak laku lagi di era saat ini.

"Pasti itu sudah kakek nenek, biarkan sajalah. Jangan mereka dibawa-bawa lagi. Putus saja," kata dia.

Ryamizard berpendapat, berita tersebut sangat menyudutkan calon presiden dan calon wakil presiden yang didukung oleh PDI Perjuangan, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Baik Jokowi-KL ataupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, kata Ryamizard, merupakan hasil filter kepemimpinan dari kekuatan politik yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, keempatnya adalah capres-cawapres pilihan rakyat Indonesia.

"Jangan sudah sampai di ujung, empat orang begini, dibilang inilah, itulah, itu sudah pilihan rakyat. Jangan sampai dikampanyekan jelek," lanjut Ryamizard.

PDI Perjuangan berang terhadap TV One karena memberitakan kader Partai Komunis Indonesia dalam PDI Perjuangan. Dalam program Kabar Pemilu, stasiun televisi milik keluarga Bakrie itu menyinggung soal kedekatan PDI Perjuangan dengan Partai Komunis Tiongkok.

Selain itu, TV One juga membuat sebuah talkshow yang dihadiri mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto Soemantri.

Dalam talkshow itu, mantan Kepala Staf Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta tersebut menyebut adanya ancaman dari PDI-P dengan sejumlah indikasi komunisme. Namun, tidak ada pengurus PDI-P yang diwawancarai terkait dengan isu ini.

Atas pemberitaan itu, massa Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) yang terafiliasi dengan PDI-P marah besar. Mereka mendatangi kantor TV One di Yogyakarta dan Pulogadung, Jakarta Timur, pada Kamis (3/7/2014) dini hari.

Ketua MPR sekaligus politisi senior PDI-P, Sidarto Danusubroto, menyebutkan, pemberitaan TV One tersebut merupakan serangan yang sangat brutal. Pemberitaan tersebut dianggap provokasi yang dapat menciptakan suasana tidak kondusif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini