News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

KontraS: Ada Mobilisasi dan Intimidasi Menangkan Capres Tertentu

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HENTIKAN PEMBAHASAN - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar memberikan keterangan Pers mengenai upaya persoalan pelanggaran HAM dalam RUU KUHP dan RUU KUHAP di Kantor Kontras, Jakarta, Minggu (2/3/2013). Kontras meminta agar Pemerintah dan DPR segera menghentikan pembahasan dan upaya pengesahan rancangan kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) dan kitab undang-undang hukum acara pidana (KUHAP) kerena tidak mendukung penyelesaian masalah pelanggaran HAM. (Warta Kota/henry lopulalan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar menilai Pemilu 2014 diduga banyak kecurangan dan banyak keberpihakan dari penguasa.

"Patut diduga Pemilu kali ini curang, banyak keberpihakan dari penguasa yang langsung dipimpin simbolik dari SBY," ujar Haris dalam diskusi bertema Pemilu Buruk di Era SBY, Selasa (8/7/2014) di Jakarta Pusat.

Diutarakan Haris dalam Pilpres 2014 terlihat sikap SBY yang jelas-jelas berpihak pada pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta. Hal itu bisa dilihat dari SBY yang menerima Prabowo-Hatta di rumah SBY.

Kemudian adanya mobilisasi kepala daerah dan birokrasi sebagai alat intimidasi dan mesin pemenang bagi capres tertentu masih terjadi.

"Saat Pileg, polisi yang dominan. Sekarang saat Pilpres kenapa TNI lebih aktif bicara soal keamanan. Seperti ada mobilisir tentara sedangkan polisi terpinggirkan. Menurut saya itu tidak elok.

Harusnya yang menyatakan pernyataan keamanan ke publik itu Kapolri," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini