Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar menilai Pemilu 2014 diduga banyak kecurangan dan banyak keberpihakan dari penguasa.
"Patut diduga Pemilu kali ini curang, banyak keberpihakan dari penguasa yang langsung dipimpin simbolik dari SBY," ujar Haris dalam diskusi bertema Pemilu Buruk di Era SBY, Selasa (8/7/2014) di Jakarta Pusat.
Diutarakan Haris dalam Pilpres 2014 terlihat sikap SBY yang jelas-jelas berpihak pada pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta. Hal itu bisa dilihat dari SBY yang menerima Prabowo-Hatta di rumah SBY.
Kemudian adanya mobilisasi kepala daerah dan birokrasi sebagai alat intimidasi dan mesin pemenang bagi capres tertentu masih terjadi.
"Saat Pileg, polisi yang dominan. Sekarang saat Pilpres kenapa TNI lebih aktif bicara soal keamanan. Seperti ada mobilisir tentara sedangkan polisi terpinggirkan. Menurut saya itu tidak elok.
Harusnya yang menyatakan pernyataan keamanan ke publik itu Kapolri," ujarnya.