TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Poltracking memutuskan kontrak penyiaran hasil hitung cepatnya semata-mata karena TV One menghadirkan tiga lembaga survei. Pemutusan kerja sama tersebut bukan karena hasil hitung cepat Poltracking berbeda dengan tiga lembaga survei lainnya.
Demikian disampaikan Manager PR TV One Raldy Doy saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Kamis (10/7/2014). Menurutnya, TV One tak berkeinginan memengaruhi hasil hitung cepat Poltracking Institute terkait Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.
"Jadi saya mau mempertegas lagi bahwa memang seperti itu. Ini lebih karena Poltracking melihat ada tiga lembaga lain, tidak ada keinginan TV One untuk mempengaruhi hasil," ungkap Raldy seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
TV One mengakui kehadiran tiga lembaga survei selain Poltracking agar hasil hitung cepat yang disiarkan lebih optimal. Tiga lembaga itu dihadirkan tidak secara mendadak. Kerja sama dengan tiga lembaga selain Poltracking sudah dibicarakan sebelum Pilpres 9 Juli.
"Kenapa kita bikin tiga lagi karena kita harapkan lebih dari satu hasilnya akan lebih optimal. Tapi kita juga tetap hormati keputusan Beliau (Poltracking), tidak ada keinginan, niat untuk mempengaruhi hasil," sambung Raldy.