TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diwakili Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), kalangan dunia usaha berharap tidak ada manuver politik. Dalam hal ini pascapilpres bisa mencederai demokrasi yang bisa berimbas pada situasi ekonomi yang tidak menentu.
"Proses politik menjadi penting, namun fundamental ekonomi termasuk iklim investasi khususnya terkait keamanan nasional juga mesti terjaga," harap Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Raja Sapta Oktohari, Jumat (11/7/2014).
Menurut Okto, pilihan politik yang sudah disalurkan rakyat pada 9 juli kemarin harus dihargai. Dalam hal ini, imbuhnya, dengan tidak ada klaim kemenangan dan eforia yang berlebihan sampai KPU kelar merekapitulasi suara secara nasional.
"Bagaimanapun kondusifitas keamanan nasional menjadi penting, dan situasi sekarang menjadi rentan bila tidak dikelola dengan baik," ungkap Okto.
Okto menilai kerentanan pascapilpres sesuatu yang wajar. Pasalnya, hanya ada dua kandidat dengan selisih perolehan suara yang tipis.
"Jadi jangan ada manuver politik yang seakan mengkodisikan publik lewat opini di media bawah pihaknya sudah memenangkan kontestasi," ungkap Okto.
Dirinya mengingatkan agar publik harus lebih cerdas dan tidak mudah tergiring opini. Masyarakat yang cerdas adalah masyarakat yang mampu membedakan mana opini dan mana fakta.