TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Relawan Jokowi-JK mengingatkan bahwa aksi relawan yang melakukan Deklarasi Damai di Balai Kartini pada hari ini (20/07/2014) bukan mewakili sikap relawan Jokowi-JK. Ada kecurigaan bahwa relawan tersebut mendompleng nama Jokowi-JK.
Budi Arie Setiadi, Ketua Projo Nasional, mengatakan bahwa tidak pernah ada ajakan terhadap dirinya ataupun relawan lainnya untuk menghadiri deklarasi yang dihadiri oleh para petinggi TNI dan Polri tersebut.
"Tidak ada ajakan, kami malah merasa tidak pernah dilibatkan," kata Budi di jakarta, Minggu (20/07/2014).
Budi mengatakan bahwa aneh rasanya jika undangan yang dihadiri Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kapolri Jenderal Sutarman, tersebut malah diisi oleh orang yang tidak mewakili pasangan Jokowi dan JK.
"Kan mereka punya ahli intelijen, masa militer gak tahu hal ini," katanya.
Ririn, Seknas Muda Jokjek mengatakan bahwa yang mengutarakan deklarasi damai di Balai kartini tidak memiliki mandat dari Seknas untuk menyampaikan pendapat. Meskipun dia tidak mempermasalahkan dukungannya terhadap jokowi-JK sebagai kemenangan rakyat.
"Kami menghargai saja, yang pasti dia tidak mewakili kami (relawan)," kata Ririn.
Sebelumnya, Ananda Mustajab Latif, mengatakan deklarasi atas dukungan pilpres damai pada 2014 di Balai Kartini. Meskipun dituding palsu, dia mengaku sebagai Wakil Ketua Sekretariat Nasional Jokowi Wilayah DKI Jakarta dan mendukung Jokowi -JK karena ketertarikan politik terhadap pasangan Capres dan Cawapres tersebut.