TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli mengaku masih merindukan sosok mantan Ketua MPR almarhum Taufiq Kiemas. Apalagi, saat situasi Indonesia menghangat jelang pengumuman KPU pada 22 Juli 2014.
"Mungkin kalau calonnya banyak lebih aman, kalau dua jadi head to head," ujar Melani di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (22/7/2014).
Melani mengatakan Taufiq Kiemas memprakarsai pertemuan antarlembaga tinggi. Taufiq, kata Politisi Demokrat, senang berkumpul dan berdiskusi. Untuk itu, dia mengapresiasi langkah Taufiq Kiemas yang terus dilakukan hingga kini.
Ia menceritakan pertemuan antarlembaga digelar di MPR pada 7 Juli 2014. Kemudian dilanjutkan di MK pada 18 Juli 2014. "Itu untuk membicarakan keadaan tetap terkendali, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono--red) tidak ingin negara ricuh," imbuhnya.
Ia menilai hingga kini keadaan masih diliputi ketegangan. Melani mengatakan pihak yang kalah biasanya akan menerima keputusan tersebut.
"Tapi timsesnya bilang banyak kecurangan, jadi ada yang menuntut lagi ke MK. Mungkin calonnya legowo. Tapi kadang-kadang timses beri masukan kurang puas," ungkapnya.