News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Akbar Tanjung: Sulit Ganti Kepengurusan Ical Tahun Ini

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (dua kanan) berbincang dengan sesepuh partai Ginandjar Kartasasmita (dua kiri), Akbar Tandjung (kanan), dan Agung Laksono (kiri) sebelum membuka acara Rapat Pimpinan Nasional di Jakarta Convention Center, Minggu (18/5/2014). Rapimnas Partai Golkar tersebut nantinya akan menentukan arah koalisi partai dan langkah Golkar jelang Pemilu Presiden Juli mendatang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menilai keinginan sejumlah elit dan kader muda meminta musyawarah nasional luar biasa (munaslub) sulit terwujud. Seiring penolakan pemegang suara DPD I.

Akbar mengatakan, munaslub yang bertujuan mempercepat pelaksanaan munas tersebut hanya bisa digelar dengan syarat mendapatkan dukungan dari lebih dua per tiga suara DPD I atau provinsi.

"Akan sangat sulit kalau lihat komposisi (DPD I) sekarang ini. Saya tahu betul mereka tidak menghendaki adanya Munaslub," kata Akbar usai ikut mendaftarkan gugatan sengketa Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi, Jumat (25/7/2014).

Akbar memastikan, Munas Partai Golkar yang beragendakan melakukan pergantian pengurus di bawah Aburizal Bakrie atau Ical baru terlaksana pada April 2015, sesuai rekomendasi Munas di Riau pada Oktober 2009 lalu.

"Tidak mungkin dilakukan percepatan munas. Karena munas yang lalu sudah merekomendasikan Munas Golkar berikutnya adalah pada 2015," ujarnya.

Akbar menambahkan, pernyataannya ini bukan berarti dirinya plin-plan lantaran tidak lagi sejalan dengan kader Golkar lintas generasi yang semula sama-sama mendukung evaluasi pencapresan Ical. Menurutnya, kedua hal itu beda konteks.

"Itu kan dalam penetapan capres. Waktu itu istilah saya mencermati dari capres. Tapi, setelah (pencapresan Ical) ditetapkan secara resmi dalam Rapimnas, yah keputusan itu tentu harus laksanakan," ujarnya.

Agenda pergantian kepengurusan Golkar dilakukan setiap lima tahun sekali. Namun, hasil Munas 2009 di Pekanbaru yang melahirkan Ical sebagai Ketua Umum, muncul rekomendasi munas selanjutnya April 2015, dengan pertimbangan adanya Pileg dan Pilpres 2014.

Sejumlah kader Golkar lintas generasi terdiri dari pendiri, senior dan ormas sayap partai tidak setuju Munas Golkar dilakukan pada April 2015. Mereka mendesak munas dilakukan Oktober 2014, untuk mengganti kepengurusan partai yang saat ini dipimpin oleh Ical.

Kader lintas generasi itu mengancam mendorong digelarnya munaslub apabila munas tidak dilaksanakan tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini