TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri SOKSI dan Golkar Suhardiman terus mendesak DPP partai berlambang pohon beringin itu mempercepat Musyawarah Nasional (Munas). Munas digelar untuk mengganti Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang telah dinilai gagal.
"Saya mengusulkan agar Aburizal Bakrie mundur dari jabatannya atau segera melaksanakan Munas Golkar secepatnya sebelum tanggal 4 Oktober 2014 sesuai siklus pergantian kepemimpinan kepengurusan partai sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Golkar pasal 30," kata Suhardiman di kediamannya, Jakarta, Minggu (3/7/2014).
Menurut Suhardiman, Ical dan segelintir elite Golkar ngawur memutuskan sebagai partai oposisi. Hal itu bertentangan dengan doktrin dimana setiap kader Golkar harus berkarya untuk nusa dan bangsa baik di supra maupun di infratruktur politik.
"Kebijakan ketua umum partai Golkar untuk menjadikan partai oposisi sangat merugikan kader Golkar yang saat ini duduk dalam jabatan-jabatan pemerintahan seperti gubernur, bupati dan walikota," ungkapnya.
Selain itu, kata Suhardiman, Ical yang memecat kader tanpa didasari pertimbangan prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela ada sebuah kebijakan keliru dan merugikan Golkar.
"Kebijakan Ketua Umum Golkar memecat kader partai Golkar karena mendukung cawapres Jusuf Kalla merupakan sebuah upaya untuk memecah-belah kader Golkar mengingat cawapres Jusuf Kalla adalah kader partai Golkar dan Mantan ketua Umum Golkar," ujar Suhardiman.