TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior Centre for Strategic of International Studies (CSIS) J Kristiadi mengapresiasi dibentuknya rumah transisi oleh tim Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurutnya, rumah transisi itu dibentuk oleh semangat anak-anak muda yang memiliki latar belakang tak diragukan.
"Sejak awal ada tim transisi saya senang sekali. Kita harus merawat dan ini menjadi tradisi politik baru," kata Kristiadi dalam diskusi yang digelar Populi Center dan SMART FM 95,9 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2014).
Namun, Kristiadi mengingatkan, bahwa rumah transisi itu haruslah dirawat dan dijaga. Menurutnya, semua pihak harus realistis di Indonesia terjadi tradisi kekuasaan di mana watak para penguasa memiliki perilaku transaksional yang tak malu tawarkan sebuah jabatan.
"Karena kalau tidak dirawat, rumah transisi bukan jadi tradisi baru. Malah cenderung meneruskan tradisi transaksi," tuturnya.
Menurutnya, rumah transisi bukan saja diperhatikan para pendukung Jokowi-JK, melainkan akan turut menjadi sorotan oleh kekuatan lain. Menurutnya, Jokowi-JK yang tunjuk kepada rakyat jangan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu.
"Kita ingatkan Jokowi-JK agar waspada yang akan belokkan tim transisi yang mengincar akses kekuasaan," ujarnya.