News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Hanta: Didukung Rakyat, Jokowi Harus Percaya Diri di DPR

Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RUMAH TRANSISI - Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi - JK, Rini Soewandi dan tiga orang Deputi Kepala Staf, Anies Baswedan, Akbar Faisal dan Hasto Kristiyanto ( kiri-kanan) di halaman Kantor Transisi Jokowi - JK di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8). Kantor Transisi tersebut akan menjadi tempat untuk mempersiapkan jalannya pemerintahan transisi dari pemerintahan Presiden SBY hingga pelantikan presiden tanggal 20 Oktober, termasuk membahas pembentukan kabinet dan APBN 2015. Warta Kota/henry lopulalan

Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pengamat politik Indonesia Dr Hanta Yudha mengatakan peran presiden terpilih Joko Widodo harus terlihat meskipun suara partai pendukung di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih kalah jauh.

"Jokowi harus percaya diri tidak boleh berfikir sangat berpengaruh dengan DPR,"ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/8/2014) sore.

Jokowi dinilai bisa berjalan di DPR dengan komponen partai lainnya. Jokowi yang didukung oleh rakyat mempunyai kemampuan untuk bisa menyukseskan kebijakan di DPR. Langkah ini bisa diambil dengan mempertahankan koalisi yang ada atau mengambil dua atau tiga partai yang kemungkinan bisa bergabung.

Menurutnya Jokowi dianggap piawai dalam bernegosiasi untuk merawat komunikasi politik dan legitimasi politik secara vertikal. Sedangkan JK dianggap mampu membangun keterampilan komunikasi politik di tingkat elite secara horizontal di DPR.

Hanta menilai partai-partai yang dianggap bisa bergabung yaitu Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Partai ini dianggap paling memungkinkan untuk bergabung dengan partai pengusung Jokowi.
Sejauh ini partai pengusung Jokowi yang duduk di DPR hanya berjumlah 36,9%.

"Partai yang bisa dijadikan alternatif lainnya adalah Golkar," jelasnya.

Dipilihnya Golkar sebagai alternatif karena Golkar dianggap sebagai partai yang piawai di DPR. Golkar sering dianggap sebagai partai penentu dalam memutuskan kebijakan di DPR.

"Satu yang ditunggu-tunggu publik adalah kebaruan. Banyak fenomena ini terjadi di rezim sebelumnya. Jika ini bisa diubah Jokowi maka inilah keterbaruannya sebagai sejarah baru. Transisi ini sebenarnya adalah kebaruan," tuturnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini