TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saksi mandat Prabowo-Hatta asal kampung Awabutu, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, Novela Nawipa menegaskan bahwa tidak ada proses pemilihan umum presiden 2014 di tempat tinggalnya. Menurutnya, jangan karena ia dan beberapa warga Paniai lainnya tinggal di gunung lalu Pilpres tak ada.
"Jangan karena kami tinggal di gunung jadi tidak ada proses Pilpres. Kalau yang lain bisa, kami juga harus bisa," kata Novela dalam diskusi di hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Novela menuturkan, Papua masih menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang seharusnya juga mendapatkan kesempatan sama dalam Pilpres. Menurutnya, Indonesia diatur undang-undang dan segala proses Pilpres pun harus dilakukan sesuai UU pula.
"Yang saya tahu, dan yang saya dengar dana itu ada untuk sosialisasi (Pilpres)," tuturnya.
Wanita asal Papua itu mengatakan, kejahatan politik jangan selalu dibungkam. Menurutnya, sekarang saatnya untuk membuka tabir kejahatan dalam proses pemilihan umum presiden 2014.
"Harusnya satu orang punya satu suara. Waktu Pileg kok tidak ada masalah, ada pencoblosan," ucapnya.