News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Novela: Sistem Noken Tidak Boleh Dijadikan Alat Politik

Penulis: Abraham Utama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPC Partai Gerindra kabupaten Paniai Novela Nawipa, dan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai, di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2014).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Paniai, Novela Nawipa, menegaskan sistem noken dan ikat di wilayah Papua tidak boleh dijadikan alat untuk kepentingan politik kelompok tertentu. Ia mempertanyakan kesungguhan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam melakukan sosialisasi Pilpres 2014.

"Yang saya tahu dan dengar, dana sosialisasi itu ada. Kenapa tidak dilakukan? Kami kan merupakan bagian dari negara ini," ujarnya di Hotel Le Meredien, Jakarta, Senin (18/8/2014).

Perempuan yang menjadi saksi kubu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi ini menunut proses tahapan dan mekanisme pemilu harus berjalan. Ia meminta alasan topografi daerahnya tidak dijadikan alasan.

"Kita adalah negara demokrasi yang diatur dengan undang-undang. Kenapa tidak dijalankan? Jangan dijadikan alasan, bahwa kami ada di balik gunung terbelakang," ungkapnya menggebu-gebu.

Novela menuntut negara membuka tabir kejahatan politik, walaupun nantinya akan memunculkan ketidaksenangan kelompok-kelompok tertentu.

"Rumah saya dibakar, anak saya tidak bisa sekolah. Itu harga yang saya bayar untuk kebenaran di tanah Papua," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini