Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Maritim Indonesia Hasyim Djalal, mendukung adanya akselarasi pembangunan dan perwujudan tol laut di bawah pemerintahan terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Ada lima faktor yang harus dibenahi Jokowi-JK untuk membangun tol laut. Strategi keamanan maritim ini harus didukung oleh teknologi, strategi, konsepsi, finansial dan pemetaan.
"Faktor orang harus dimunculkan dengan mentalitas untuk meninggalkan budaya kolonial," ujar Hasyim dalam acara Ikatan Alumni Lemhannas Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Permasalahan kedua yang harus dibenahi pemerintah yaitu mengenai anggaran yang cukup dan sistematis. Anggaran ini baik mengenai anggaran pertahanan laut saat ini sangat minim.
"Anggaran pertahanan Indonesia sangat kecil tidak pernah lebih dari 1 persen. Tidak ada negara dengan anggaran sangat kecil dengan wilayah besar seperti Indonesia. Bahkan anggaran pertahanan kita lebih kecil dibanding Singapura," jelasnya.
Ketiga yaitu scientific technology untuk menjaga dan memonitoring aktivitas perairan di Indonesia. Faktor ini harus lebih ditonjolkan untuk memajukan daerah baik di bagian barat maupun timur Indonesia.
Keempat mekanisme. Permasalahan ini harus diselesaikan bagaimana teknis tol dipungut biaya atau tidak. Mekanisme ini menyangkut kapal-kapal yang melewati perairan Indonesia atau kapal-kapal yang beraktifitas di perairan Indonesia. "Permasalahan ini menyangkut daerah-daerah sensitif,"ujanrya.
Permasalahan teknologi juga menjadi faktor kelima yang harus diselesaikan pemerintahan terpilih. Pembangunan daerah perairan dengan ide pembangunan tol laut telah tertuang dalam Deklarasi Djuanda untuk kepentingan komunikasi laut.