TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, jelang putusan sengketa pemilihan presiden (Pilpres) Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis 21 Agustus mendatang, TNI menerapkan status siaga satu.
"Kami siaga satu. Prinsipnya TNI-Polri kini fokus di MK," kata Moeldoko usai pembukaan latihan gabungan pasukan perdamaian 26 negara di Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/8/2014).
Dirinya mengatakan pihaknya akan menindak tegas bagi perusuh yang mengancam stabilitas keamanan negara.
"Anggota TNI siap mengamankan jalannya sidang putusan MK. Kami siap dalam situasi seburuk apapun," katanya.
Dirinya menjelaskan, sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri terkait pengamanan jalannya sidang Kamis (21/8/2014) lusa. Sebanyak 23.000 personel TNI sudah disiagakan tidak hanya di Jakarta tapi juga diseluruh wilayah Indonesia.
Menurutnya, hal yang dibicarakan dengan Polri ialah bagaimana mengantisipasi tindakan-tindakan yang lebih spesifik di lapangan agar semua berjalan dengan tepat dan tidak menyalahi prosedur.
"Belum ada perubahan jumlah yang akan diturunkan," katanya.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) rencananya mengumumkan putusan hasil sidang sengketa Pilpres antara kubu Prabowo-Hatta dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Kamis 21 Agustus 2014 mendatang.