Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timses Prabowo-Hatta menyatakan keprihatinan yang mendalam atas insiden patung kuda, yaitu bentrokan yang antara polisi dan massa pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di depan patung kuda, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (21/8).
"Ya kami prihatin, mengapa harus ada korban? Seharusnya Polisi tidak perlu membubarkan massa dengan tembakan gas air mata yang sejak awal, para pendukung aprabowo-Hatta itu berorasi dan memenuhi lokasi itu, sehingga banyak yang terluka," kata Koordinator Media Center Prabowo-Hatta Budi Purnomo Karjodihardjo di komplek Patung Kuda, Jln Merdeka, Kamis (21/8/2014).
Budi pun heran mengapa polisi melakukan tindakan tersebut, padahal seperti hari-hari sebelumnya, aksi demo dan unjuk rasa itu dilakukan dengan penuh kedamaian, meskipun ribuan masa melakukan aksi di depan Gedung MK.
"Ternyata hari ini, polisi melakukan praktek yang tidak menyenangkan terhadap aksi massa para penukung Prabowo-Hatta," jelasnya.
Budi Purnomo mengaku, pihaknya mendapat laporan dari lapangan banyak korban di berbagai rumah sakit, termasuk dari RSCM dan RS Cikini, serta RS lainnya.
Laporan dari lapangan ada yang berupa SMS tulisan maupun berupa gambar-gambar korban.
"Saya dapat gambar-gambar korban langsung dari tim kami yang mendampingi korban di rumah sakit. Jadi kalau ada yang bilang tidak ada korban, berarti dia bohong," kata Budi.
Sebelumnya, polisi pernah membuat statemen yang menjamin aparatnya tidak akan represif terhadap massa yang menggelar aksi demonstrasi dalam menyikapi hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan hasil Pilpres 2014.
"Seharusnya memang jangan melakukan tindakan represif, dan mampu mengimplementasikan UU Nomor 9 Tahun 1998, yakni menggunakan pendekatan layanan pengamanan secara persuasif dan humanis," ucapnya.