TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo minta pihak Paspampres memahami karakteristik dan cara kerja awak media massa yang selama ini dikenal dekat dengan dirinya. Kedekatan tersebut di antaranya dengan adanya wawancara dengan metode mencegat langsung narasumber atau doorstop.
Salah satu permintaan Jokowi ini disampaikannya saat pertemuan dengan tiga petinggi Paspampres di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Jumat (22/8/2014) malam.
"Sudah, tadi ini sudah dibahas. Jokowi bilang, tolong pahami karakter relawan, tolong pahami interaksi Jokowi dengan media yang suka doorstop (wawancara cegat narasumber,-red) di manapun, baik di sini, di Balaikota atau di tempat-tempat Jokowi melakukan kunjungan," ujar Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, usai mendampingi pertemuan Jokowi dan Paspampres.
Menurut Andi, Jokowi menyampaikan permintaan itu ke pihak Paspampres karena memahami awak media massa merupakan 'pintu' bagi masyarakat untuk mengetahui informasi tentang dirinya, kebijakan yang akan diambil serta pengawasan publik.
Karena itu, Andi mempersilakan pihak media massa memberikan masukan dan saran kepada Jokowi berkaitan dengan cara kerja dan karakteristik wartawan atas adanya pengamanan Paspampres ini. Selanjutnya, Jokowi akan mempertimbangkan dan memasukkan saran tersebut ke dalam bahan evaluasi pengamanan kepada pihak Paspampres selama sepekan ini.
"Pada dasarnya, Jokowi tidak ingin ada perubahan besar karakternya yang dekat dengan rakyat, dekat dengan media, senang blusukan, senang spontan berhenti, mudah menerima relawan, Jokowi tidak ingin ada perubahan di situ," ujarnya.