TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) siap melaksanakan beberapa permintaan presiden terpilih, Joko Widodo, mengenai mekanisme pengamanan dan pengawalan dirinya.
"Mereka siap melaksanakan. Pada dasarnya, mereka adalah orang-orang terlatih yang punya klasifikasi komando dan tugasnya memang melayani presiden, memberikan pengamanan maksimum kepada presiden," ujar Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto usai mendampingi Jokowi rapat dengan tiga petinggi Paspampres di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Jumat (22/8/2014) malam.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Paspampres menjelaskan dan menawarkan beberapa pilihan pengamanan untuk Jokowi selaku presiden terpilih dan Presiden RI nantinya. Di antaranya, Jokowi ingin jumlah anggota Paspampres dan jumlah iring-iringan kendaraan pengamannya tidak terlalu banyak dan model pengawalan tidak berlebihan alias 'lebay'.
Keseluruhan permintaan tersebut disesuaikan dengan tipikal cara kerja Jokowi yang kerap blusukan, kerap mendadak mengubah agenda acara dan kerap berinteraksi dengan masyarakat dan awak media.
Untuk percobaan pertama, Jokowi akan mendapatkan pengawalan sejumlah anggota Paspampres, mobil Mercedes Benz dengan kawalan tujuh mobil Paspampres.
"Karena presidennya menginginkan protokol-protokol tertentu yang diubah karakter kerja, mereka akan lakukan. Jadi, tidak ada keberatan dari mereka, mereka siap melaksanakan yang diinginkan Jokowi dengan tidak mengurangi standar pengamanan yang ada pada mereka," ujar Andi.
Jokowi akan menguji coba model dan cara kerja pengawalan Paspampres ini selama seminggu untuk mencari model pengamanan yang ideal dengan cara kerja dirinya. Selanjutnya, Jokowi dan petinggi Paspampres akan kembali melakukan pertemuan untuk mengoreksi dan memodifikasi mekanisme protokoler pengamanan hingga ditemukan tingkat kenyamanan untuk mantan Wali Kota Solo tersebut.