TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hendrik (47), warga yang kerap kali berdagang di depan Rumah Polonia, Jakarta Timur, mengatakan, situasi rumah ini sudah terlihat sepi sejak Jumat (22/8/) dua hari lalu. Semenjak itu pula, pendapatan Hendrik melorot.
"Sejak kemarin sepi," ujarnya kepada Tribunnews.com di Jakarta Timur, Minggu (24/8/2014) siang
Sudah 23 tahun, Hendrik mangkal di tempat itu. Sebagai pedagang, Hendrik merasa kehilangan suasana ramai yakni banyak relawan membeli barang dagangnya. Kondisi ini tak pelak membuatnya untung.
"Waktu rame, lumayan ada untung lebih dagangan. Kalau sekarang, kembali semula seperti kuburan. Pedagang di sini merasa sedih kehilangan," katanya.
Hendrik menuturkan, sebagian pedagang musiman yang hanya mangkal saat ramai pun sudah meninggalkan tempat itu. "Pedagang jamur sudah enggak ada," ucapnya.
Hendri mangkal mulai pukul 06.00 hingga pukul 23.00 WIB. Menurutnya, kehadiran para relawan memberikan rezeki bagi pedagang. "Semua kecipratan berkahnya bagi tukang jualan di sini," imbuhnya.
Warsini (38), pedagang kaki lima lainnya, mengatakan hal senada. Dirinya mengaku jumlah pendapatnya tidak sebanyak masa pemilihan presiden. "Waktu deklarasi dagangan ramai. Sekarang sudah sepi," katanya.
Sebelumnya, para pedagang di sekitar wilayah Rumah Polonia dikerumuni puluhan pedagang kaki lima (PKL). Tempat tersebut dianggap tempat yang laris untuk berjualan kala di rumah tersebut sebagai markas pemenangan kubu Prabowo-Hatta.
Tak jarang, ratusan relawan mengunjungi tempat itu saban harinya. Kini, rumah tersebut sudah tak lagi digunakan untuk aktivitas politik sehingga berdampak bagi pedagang.
Pantauan Tribunnews.com, siang ini hanya terlihat lima gerobak PKL yang mangkal di depan dan sekitar Rumah Polonia. Kondisinya tidak seramai masa berjalannya Pilpres 2014.
Sebagai pedagang, Hendrik dan Warsini mewakilkan rakyat kecil lainnya Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla dapat dapat memperjuangkan nasib rakyat kecil.
Menurut mereka, siapapun presiden terpilih yang terpenting pemimpinnya bisa mengayomi rakyat, memakmurkan rakyat, yang tak cuma memperkaya diri sendiri.
"Harapan untuk presiden terpilih mudah-mudahan baik, jalannya baik, memperhatikan kami sebagai rakyat kecil," harap Hendrik.(Rahmat Patutie)