TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota tim hukum Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Habiburohman, menilai pihak kepolisian terlihat berlebihan dalam menangani truk Mercedes-Benz Unimog yang digunakan pendukung Prabowo-Hatta saat unjuk rasa di Patung Arjuna Wiwaha.
"Sebetulnya ini berlebihan, seolah-olah ini kendaraan dipakai untuk teroris, sampai ditelusuri pemiliknya dan dari mana asalnya," kata Habiburohman di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (25/8/2014).
Menurut Habib, kendaraan jenis Unimog bukan suatu yang asing bagi masyarakat. Sebab, di Bali, kendaraan tersebut sering digunakan oleh orang nonmiliter untuk berpawai. "Sering kok ini digunakan di Bali selain militer," cetusnya.
Habib pun menilai, beberapa pernyataan terkait truk Unimog seperti didramatisasi sehingga masyarakat yang memilik truk tersebut jadi takut mengambilnya. Dengan begitu, Habib menyerukan agar diambil segera kendaraannya dan jangan pernah takut.
"Jangan takut ngambil Unimog, kalau benar itu kendaraannya. Kita akan memberi bantuan hukum, kalau memang mereka meminta bantuan kepada kami," ujarnya.
Sebelumnya, massa Prabowo-Hatta dalam aksi demo jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di Patung Arjuna Wiwaha, kawasan Jalan Merdeka Barat menggunakan truk truk kecil Mercedes-Benz Unimog 1300L.
Adapun, nomor polisi dua Unimog menunjuk daerah Bandung sebagai asal kendaraan, yakni D 8139 DI dan D 8499 TC. Sementara satu Unimog lainnya bernomor polisi Z 8383 BM.