News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Relawan Bisa Berbagi Ide di Rumah Transisi

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RELAWAN 88 - Juru bicara 88 delegasi relawan Jokowi-JK Boni Hargens (tengah) didampingi sejumlah relawan lainnya memberikan pernyataan kepada wartawan di depan Rumah Transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/8). Sebanyak 88 orang relawan dari 15 kelompok mengaku telah didaftar untuk menjadi kelompok kerja di Rumah Transisi berdasarkan persetujuan dengan Presiden Terpilih Joko Widodo dan Deputi Rumah Transisi Andi Wijayanto itu mendatangi Rumah Transisi untuk meminta klarifikasi mengenai sejumlah hal diantaranya legalitas dan tugas mereka. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi sejumlah relawan yang mendatangi Rumah Transisi dan menuntut kejelasan serta posisi mereka dalam penyusunan pemerintahan di bawah Jokowi-JK, Senin (25/8/2014) lalu, dinilai tidak menghambat kinerja Tim Transisi dan justru merupakan bentuk dukungan yang konsisten.

Sekjen Partai Hanura, Dossy Iskandar, meminta semua pihak untuk tetap memandang Rumah Transisi dan para relawan dari sisi positif atau positif thinking dan bentuk tanggung jawab atas tugas yang akan diberikan.

Menurutnya adanya tim Rumah Transisi akan memberikan nilai tambah bagi percepatan pengambilan keputusan oleh presiden terpilih setelah dilantik.

"Jadi kita harus memandang ini semua dari sisi positif dan sebuah dinamika untuk kemajuan kita semuanya," ujar Dossy, kepada wartawan di Kantor DPP Partai Hanura, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2014).

Menuruy Dossy nantinya Tim Transisi bersama relawan akan bekerja mengikuti arahan dari Presiden dan Wapres terpilih. Tim ini, katanya bekerja di masa kekosongan hingga waktu serah terima dan pelantikan Presiden dan Wapres terpilih mendatang.

Sehingga di masa itu, tim Transisi bersama relawan dapat membahas berbagai hal mengenai rencana kinerja pemerintahan baru.

"Diantaranya untuk sharing bagaimana struktur kabinet, bagaimana rencana program kedepan, apa yang harus dilakukan, isu kampanye apa yang belum tertampung didalam RAPBN, semua bisa dikomunikasikan di dalam Rumah Transisi, dan masukan bisa diberikan siapapun" ujarnya.

Menurut Dossy, walau Hanura sendiri tidak masuk ke dalam Tim Transisi, pihaknya tetap mengapresiasi adanya tim tersebut.

"Sejak awal memang tidak ada kesepakatan soal ini, dalam pemberian dukungan Partai Hanura pada pasangan Jokowi-JK. Namun kami tetap memberi apresiasi dan memandang positif adanya Tim Rumah Transisi ini," ujarnya.

Dossy berpendapat Tim Transisi yang dibentuk akan mampu mengkomunikasikan aspirasi yang berkembang.

Selain itu, katanya, jika ada gagasan yang ingin disampaikan dari masyarakat kepada Presiden maupun Wakil Presiden terpilih, bisa juga melalui Tim Transisi ini.

Karenanya menurut Dossy, ada di dalam atau tidak dari tim Transisi semua pihak bisa memberikan masukan ke Jokowi-JK, melalui tim ini.

"Yang penting sekarang kami berharap Tim Transisi dapat membawa nilai tambah, atau mengantarkan transisi yang diinginkan oleh Presiden dan Wapres terpilih secara mulus," ujar Dossy.

Karenanya, kata dia, jika memang ada pihak yang ingin masuk kedalam Tim Transisi, bisa langsung dikomunikasikan dengan Jokowi melalui timnya ini.

Dossy menuturkan, pihaknya tidak harus apatis dengan semua pihak yang ingin masuk dalam Tim Transisi. Sebab katanya, sangat mungkin ide dan gagasan yang dibawa sangat bagus untuk kemajuan Indonesia ke depannya.

"Oleh karena itu kami harap tim menampung semuanya. Tim Transisi juga harus terbuka untuk menerima masukan, yang tidak masuk di Tim Transisi juga tidak perlu berpikiran buruk mengenai tim ini," paparnya.

Sementara itu Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, menyebutkan bahwa relawan harusnya bekerja secara sukarela dan bukan memaksa. Menurutnya, ia dan Jokowi, sangat menghargai kinerja relawan yang dilakukan pada Pilpes lalu.

Untuk itu, katanya dalam waktu dekat, Jokowi-JK mengundang seluruh relawan untuk memberikan masukan program kerja ke depan. Namun, Ia menegaskan bahwa ini bukan berarti mereka sedang membuka lapangan kerja.

"Kalau ada relawan yang kompeten dan baik, atau bahkan bisa menjadi menteri atau Dirjen, sangat mungkin kita berikan tanggung jawab itu. Semuanya terbuka, bagi yang mampu dan ideal," katanya.(Budi Sam Law Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini