TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Saat ini mulai banyak bermunculan mafia minyak yang tertangkap oleh pihak keamanan. Bahkan banyak dari mereka berasal dari distributor perusahaan migas seperti Pertamina.
Pengamat energi Sofyano berharap presiden terpilih Jokowi membentuk sebuah badan khusus bernama Badan Nasional Pemberantasan Mafia BBM dan Gas. Hal tersebut untuk mencegah munculnya mafia minyak baik dari dalam maupun luar negeri.
"Badan Nasional Pemberantasan Mafia BBM dan Gas yang melibatkan segala instansi terkait," ujar Sofyano dihubungi wartawan, Rabu (10/9/2014).
Direktur Pusat Kebijakan Publik itu juga menilai mafia minyak lahir akibat harga minyak bumi yang mengalami kenaikan harga dari sumber penjualan. Selain itu harga jual BBM bersubsidi masih jauh lebih murah daripada non subsidi, membuat banyak pihak ingin menjual minyak dengan eceran.
"Adanya disparitas harga yang tajam antara harga BBM bersubsidi dengan harga BBM non subsidi," jelas Sofyano.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, salah satu seorang supervisor Pertamina berinisial YR tertangkap karena ketahuan melakukan aksi penyelundupan minyak olahan. Karena hal tersebut pihak Pertamina melakukan pemeriksaan di tubuh internal agar menemukan dalang mafia minyak.
"Kami akan memeriksa jaringan penyelundupan di Pertamina," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya kemarin.