News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

64 Kepala SMP di Indragiri Hulu Mengundurkan Diri, Mengaku Alami Pemerasan Sejak 2016

Penulis: Rica Agustina
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 64 kepala sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, mengundurkan diri dari jabatannya.

Dalam audiensi tersebut, ada kepala sekolah yang mengaku dipanggil oleh kejaksaan atas laporan LSM mengenai pengelolaan dana BOS.

Selain itu, kepala sekolah juga menyampaikan, ada sekolah yang hanya mendapat dana BOS sebanyak Rp 53 juta per tahun.

Namun, dana yang tidak sesuai tersebut juga turut menjadi objek untuk dicari-cari kesalahannya.

"Ada sekolah yang hanya dapat Rp 53 juta per tahun, itu pun sering dijadikan objek dan dicari-cari kesalahan dalam pengelolaan dana bos," ungkap Ibrahim Alimin.

Baca: 64 Kepala Sekolah SMP yang Mengundurkan Diri Penuhi Panggilan Kejati Riau, Didampingi LKBH PGRI

Diberitakan sebelumnya, pada Kamis (16/7/2020) lalu, Kepala Inspektorat Indragiri Hulu, Boyke Sitinjak mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berbekal surat pengaduan dan suart pengunduran diri serentak 64 kepala sekolah, Boyke Sitinjak mengadu soal tekanan mental yang dialami puluhan guru itu.

Atas laporan tersebut, KPK meminta inspektorat memperdalam kasus itu untuk tindak lanjut dari dugaan adanya aksi pemerasan.

Mengenai kode etik, inspektorat diminta berkoordinasi dengan komisi kejaksaan.

"Kalau dengan KPK kita bicara tentang adanya korupsi yang terjadi di sana, kalau bicara etik nanti kita akan berbicara dengan komisi kejaksaan," ujar Boyke Sitinjak, masih melansir sumber yang sama.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini