News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurikulum Sekolah

Kemendikbud Revisi Kurikulum SMK untuk Sesuaikan Kebutuhan Tenaga Kerja Industri

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyampaikan kebutuhan tenaga kerja industri pada SMK.

- Praktik kerja industri (prakerin/magang) minimal satu semester

- Sertifikasi kompetensi

- Training rutin pengajar oleh dunia usaha dan dunia industri

- Riset terapan bersama dunia usaha dan dunia industri

- Komitmen serapan oleh dunia usaha dan dunia industri

Baca juga: Kemendikbud: Kurikulum Pendidikan Vokasi Jangan Terlalu Banyak Teori

Baca juga: Kadin Akan Gencarkan Pendidikan Vokasi untuk Hasilkan Lebih Banyak Wirausahawan Baru

Sementara itu, dalam paket tersebut disebutkan terdapat beasiswa ikatan dinas dari dunia usaha dan dunia industri untuk peserta didik pendidikan vokasi.

Pada kesempatan ini, Wikan menegaskan pentingnya passion anak dalam menentukan pilihan masuk SMK sebagai pilihan utama untuk menjadi orang yang ahli di bidangnya.

Perteguh Siswa SMK

Wikan berharap bersama industri akan lebih memperkuat pola pikir visi calon peserta didik untuk memliih vokasi bukan karena terpaksa, tetapi harus sesuai dengan passion.

“Ini yang harus kita tingkatkan bersama industri, kita mendidik orang tua dan anak-anak generasi muda, milih sekolah itu passion, bukan karena gelar, bukan karena sertifikat tapi passion, tahu visi mau apa masuk SMK,” ujar Wikan.

Baca juga: Anggota Komisi X DPR Minta Kemendikbud Revisi Kamus Sejarah Indonesia yang Berpolemik

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Lebur Kemeristek dan Kemendikbud

Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud, Anindito Aditomo juga menyampaikan Kemendikbud telah melakukan persiapan pengembangan kurikulum SMK dengan melibatkan dunia usaha dan dunia industri sesuai dengan kompetensinya masing-masing.

“Pengembangan kurikulum SMK ini bersifat adaptif, fleksibel, dan agile,” ujar Anindito.

Beberapa perbaikan dan pengembang kurikulum SMK ke depan, di antara lain:

- Konteks mata pelajaran (mapel) teori/akademik menjadi vokasional

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini