- Mata pelajaran yang berdasarkan project based learning
- Ide kreatif, dan kewirausahaan diadakan selama tiga semester
- Prakerin/magang minimal satu semester.
Kemudian, terdapat mata pelajaran pilihan, misalnya digital marketing, multimedia, bahasa asing, serta mata pelajaran berdasarkan logika dan teknologi digital.
“Selain itu, kokurikuler juga wajib diadakan dengan konten bebas yang dikembangkan oleh sekolah dan guru,” tambah Wikan.
Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan dan SDM Asperindo Yakti Suraji merasa antusias dengan adanya kegiatan bersama kepala SMK untuk merevisi kurikulum SMK.
Lantaran merasa lulusan SMK yang ada saat ini belum sesuai dengan kebutuhan industrinya.
“Kalau kegiatan ini akan membetulkan kurikulum SMK menjadi baik, ayo kita betulkan sehingga outcome-nya sesuai dengan kebutuhan industri,” sambung Yakti Suraji.
Selain menyajikan pemaparan contoh capaian pembelajaran program keahlian tertentu, acara ini juga diisi dengan diskusi kelompok dan kerja mandiri.
Nantinya, masing-masing kelompok yang bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri akan melaporkan hasil diskusinya guna menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi kebutuhan di industri.
(Tribunnews.com/Triyo)
Baca berita lainnya terkait SMK di sini.