News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Paragraf Narasi: Ciri-ciri, Jenis dan Contoh Paragraf Narasi

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Buku. Berikut penjelasan tentang paragraf narasi, dari Ciri-ciri, Jenis dan Contoh Teks Narasi.

Contoh narasi yang berisi fakta adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Contoh narasi yang berupa fiksi adalah novel, cerita pendek, cerita bersambung, dan cerita bergambar.

  • Jenis Paragraf Narasi

Paragraf narasi juga dapat diklasifikan lagi berdasar tujuannya, yakni narasi ekspositoris, artistik dan sugestif.

Narasi Ekspositoris

Narasi ini berisi penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang (biasanya satu orang).

Contoh:
Pada 10 November meletuslah sebuah perlawanan rakyat di Surabaya untuk mengusir Belanda dan para sekutunya dari tanah air. Perang ini berawal dari kemarahan tentara Inggris akibat dari terbunuhnya pimpinan mereka, Brigadir Jenderal Mallaby.

Akibat tewasnya pimpinan mereka pihak Inggris dan sekutunya memberikan sebuah ultimatum kepada seluruh pejuang yang ada di Surabaya waktu itu untuk menyerah.

Bukannya menyerah, ultimatum tersebut malah dianggap sebuah penghinaan oleh para pejuang dan rakyat. Mereka membentuk milisi-milisi perjuangan untuk menghadapi piahak Inggris yang mengancam akan menyerang.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Seni Musik, Periode Perkembangan Musik, Jenis, serta Contoh Alat Musik

Narasi Artistik

Narasi artistik adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu kisah atau peristiwa yang bertujuan memberikan pengalaman estetis kepada pembacanya. Ceritanya berupa fiksi atau nonfiksi dengan bahasa figuratif atau kiasan.

Contoh:
Kala itu mentari belum bangun dari peraduannya. Ayam-ayam jago pun belum melakukan tugasnya. Namun, Pak Raden telah keluar dari rumahnya. Kulitnya yang keriput dan tipis seolah-olah tidak mempan oleh hembusan angin yang sedari tadi berusaha membekukannya. Tangan kanannya yang kekar memikul sebuah cangkul, sedangkan tangan kirinya memegang sebuah bingkisan besar.

Pada saat Pak Raden melangkahkan kaki menuju sawahnya, langkahnya terhenti oleh tangisan bayi yang memecah keheningan pagi itu. Dengan sangat ketakutan Pak Raden mencari sumber suara itu. Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seorang bayi mungil tergeletak di bawah pohon beringin besar.

Ketika dia ingin mengangkat bayi itu, tiba-tiba seekor harimau besar menyerangnya, tetapi dengan sigap Pak Raden mengelak. Ternyata suara tangis bayi itu menarik perhatian harimau. Tampaknya harimau itu kelaparan. Dia pandangi bayi tersebut dengan tatapan mengerikan.

Melihat hal itu Pak Raden mengibaskan cangkulnya untuk menghalau binatang buas itu. Harimau itu melawan, dia berbalik menyerang, membuat Pak Raden jatuh dan terluka. Saat harimau hendak menerkamnya, Pak Raden mengambil cangkul di sampingnya dan mengibaskannya ke harimau itu. Akhirnya cangkul itu merobek perut harimau dan kemudian kucing hutan itupun pergi.

Baca juga: Materi Sekolah: Apa Itu Pubertas? Kapan Terjadinya hingga Tanda-tanda pada Laki-laki dan Perempuan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini