Untuk mengetahui lebih banyak manfaat pohon mangrove, mari simak rangkuman berikut:
1. Sebagai habitat hewan kecil
Hutan mangrove adalah habitat bagi biota laut terutama berbagai hewan kecil di air.
Ikan-ikan kecil, udang, dan moluska hidup di sekitar hutan mangrove.
Selain itu, akar pohon mangrove dapat menjadi tempat biota air kecil mencari makan.
2. Mencegah erosi pantai atau abrasi
Erosi yang terjadi di pesisir pantai disebut juga abrasi.
Keberadaan hutan mangrove dapat mencegah terkikisnya pasir pantai ke laut atau abrasi.
Akar dari tanaman bakau seperti mangrove dapat mengikat pasir sehingga potensi terjadinya abrasi menjadi kecil.
3. Menjaga kualitas air dan udara
Kawasan hutan mangrove menyediakan air bersih yang bermanfaat bagi manusia.
Selain itu, hutan mangrove juga menjadikan udara di sekitar pesisir lebih bersih dan segar.
Akar dari hutan mangrove dapat menyerap semua kotoran yang berasal dari sampah manusia atau pun sampah kapal.
Kemampuan istimewa lainnya dari tanaman bakau yaitu dapat menyerap beragam jenis logam yang bisa merusak kualitas air.
4. Sebagai kawasan wisata
Hutan mangrove yang hijau dan rindang terlihat indah dan sejuk, sehingga dapat digunakan sebagai kawasan wisata.
Kawasan wisata ini dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
Hutan mangrove yang menjadi kawasan wisata wajib dilestarikan dan dijaga agar semua masyarakat dapat merasakan manfaat dari mangrove.
5. Sumber mata pencaharian nelayan
Nelayan yang tinggal di pesisir pantai dapat memanfaatkan kawasan hutan mangrove sebagai tempat mencari ikan dan hewan laut.
Ada beragam ikan yang dapat dipancing untuk dijual.
Selain itu, kawasan hutan mangrove dapat menjadi tempat pembibitan ikan dan udang.
6. Sebagai kayu bakar
Batang pohon mangrove yang sudah kering dapat dimanfaatkan menjadi kayu bakar.
Sehingga masyarakat pesisir pantai tidak perlu mencari bahan bakar ke hutan.
Selain itu, mengambil batang mangrove yang kering dapat memudahkan mangrove untuk menumbuhkan batang baru.
7. Mencegah pemanasan global
Hutan mangrove di pesisir pantai bermanfaat untuk memasok oksigen dan menyerap karbondioksida melalui proses fotosintesis.
Sehingga, hutan mangrove dapat mengurangi potensi pemanasan global di sekitar pantai.
Selain itu, bakau juga membantu mengatasi banjir pada kawasan pesisir pantai.
Baca juga: Materi Sekolah: Organ Pencernaan Hewan Ruminansia, Sistem Pencernaan, dan Contoh Hewan Ruminansia
Cara Merawat Mangrove
1. Penyiangan dan Penyulaman
Penyiangan dilakukan untuk membasmi hama dan mengganti pohon bakau yang mati.
Pohon mangrove yang mati diganti dengan bibit atau pohon bakau lain yang seumur.
Hal ini dimaksudkan agar pohon mangrove tumbuh dengan seragam.
Selain itu, pertumbuhan kepiting di sekitar pohon mangrove juga perlu diperhatikan.
Kepiting dapat memakan batang pohon yang sedang tumbuh.
2. Memperbaiki lingkungan sekitar
Memperbaiki lingkungan di sekitar hutan bakau juga bisa menjadi cara untuk merawat hutan bakau.
Kerusakan pada hutan bakau bisa terjadi karena pencemaran atau polusi air maupun tanah.
Polisi ini biasa berasal dari manusia yang ada di sekitar hutan bakau.
Dari polusi air dan tanah itu, ekosistem di sekitar hutan bakau akan rusak sehingga banyak hewan yang mati.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Pernapasan Manusia, Organ, Proses, dan Cara Memelihara Organ Pernapasan
Jenis Mangrove
Menurut Kementerian dan Kelautan, dalam laman resmi kkp.go.id, jumlah jenis mangrove di Indonesia tercatat sebanyak 202 jenis.
Terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, dan 1 jenis paku.
Jenis mangrove tersebar di berbagai pulau di Indonesia, yaitu Jawa dijumpai 166 jenis, 157 jenis di Sumatera, 150 jenis di Kalimantan, 142 jenis di Irian, 135 jenis di Sulawesi, 133 jenis di Maluku, 120 jenis di Lesser Sunda.
Jenis Mangrove dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Mangrove Sejati Utama (Mayor)
Mangrove jenis ini tumbuh pada wilayah pasang surut dan membentuk tegakan murni. Mangrove jenis ini jarang bergabung dengan tanaman darat.
b. Mangrove Sejati Tambahan (Minor)
Mangrove sejati tambahan bukanlah komponen penting dari mangrove pada umumnya. Mangrove ini biasanya ditemukan di daerah tepi dan jarang membentuk tegakan.
c. Mangrove Ikutan
Mangrove ikutan merupakan tumbuhan yang tidak pernah tumbuh di komunitas mangrove sejati dan biasanya tumbuh bergabung dengan tumbuhan daratan.
Sedangkan, spesies mangrove dapat dibedakan dari struktur perakarannya, bentuk daun serta bentuk buahnya.
Berikut merupakan pengenalan spesies mangrove yaitu:
- Lumnitzera
- Excoaria
- Xylocarpus
- Aegiceras
- Scyphiphora
- Nypa
- Avicennia
- Bruguiera
- Ceriops
- Rhizhopora
- Sonneratia.
*) Sumber: Buku Siswa Tematik Kelas 3 Tema 2
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Materi Sekolah