3. Mencerna karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Usus halus juga berperan untuk menyerap karbohidrat.
Karbohidrat akan dipecah menjadi monosakarida seperti glucosa.
Pankreas akan menghasilkan enzim amilase untuk membatnu proses pemecahan karbohidrat.
4. Membantu proses penyerapan nutrisi
Usus berfungsi untuk menyerap berbagai nutrisi.
Kemudian, nutrisi tersebut akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Jika manusia mengonsumsi makanan yang mengandung racun, maka usus halus akan menyerap racun tersebut.
Sehingga, tubuh manusia akan mengalami gangguan pencernaan.
5. Menyerap air dan elektrolit
Usus halus juga dapat menyerap air dan elektrolit.
Terdapat kurang lebih 80 persen air yang dapat diserap oleh usus halus dan sisanya akan diserap usus besar.
Proses ini akan melibatkan proses difusi dan perpindahan aktif.
6. Dapat menyerap mineral dan vitamin
Pada organ usus halus, mineral dan vitamin mengalami penyerapan.
Adapun vitamin tersebut adalah vitamin A, D, E, dan K.
Keempat vitamin di atas dapat larut dalam lemak makanan.
Vitamimn B dan C akan larut dalam air melalui mekanisma difusi.
Sedangkan vitamin B12 akan diserap melalui mekanisme transport aktif.
Sementara zat besi akan diserap khusus oleh duodenum dan jejunum.
7. Penetralan makanan
Selain sebagai organ penyerapan makanan dan minuman, usus halus juga berfungsi untuk penetralan makanan.
Usus duabelas jari akan mengeluarkan hormon secretin yang akan memicu pankreas mengeluarkan natrium bikarbonat.
8. Berperan dalam imunitas
Usus halus berperan untuk menjaga imunitas tubuh karena organ pencernaan merupakan organ yang dapat menentukan kesehatan tubuh seseorang.
Sistem pencernaan yang terjaga dapat menciptakan sistem imun tubuh yang baik.
Baca juga: Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan pada Manusia, dari Mulut hingga Pankreas
Penyakit pada Usus Halus
Berikut ini beberapa penyakit yang dapat menyerang usus halus, dikutip dari Universitas Kesehatan South Calina:
1. Amiloidosis
Amiloidosis adalah gangguan multisistem difus.
Penyakit ini ditandai dengan deposit bahan berbasis protein dalam berbagai jaringan yang mempengaruhi fungsinya.
2. Penyakit celiac
Penyakit celiac adalah gangguna kepekaan terhadap gluten.
Gangguan ini ditandai dengan malabsorpsi dan pasien yang menderita penyakit celiac mungkin akan mengalami penurunan berat badan, distensi lambung, atau diabetes.
3. Dismotilitas
Dismotilitas adalah gangguan di mana otot-otot sistem pencernaan menjadi terganggu.
Gangguan pencernaan ini menyebabkan perubahan kecepatan, kekuatan, dan koordinasi organ pencernaan.
4. Penyakit radang usus
Radang usus merupakan sekelompok gangguan di mana usus menjadi meradang.
Ada dua bentuk utama penyakit radang usus meliputi penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
5. Infeksi usus
Infeksi usus dapat muncul selama bertahun-tahun, mulai dari akut hingga kronis.
Infeksi ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis utama yaitu infeksi usus, protozoa, dan salmonella.
6. Limfangiektasia usus
Limfangiektasia usus adalah kelainan pada sistem saluran tubular.
Saluran tersebut berfungsi mengangkut lemak dari usus ke hati dan organ lainnya.
7. Limfoma usus
Limfoma usus adalah komplikasi sariawan celiac.
Limfoma ini dapat terjadi ketika kemampuan tubuh untuk melawan penyakit menular terganggu atau sama sekali tidak ada.
8. Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh kekurangan enzim untuk memecah laktosa.
Laktosa adalah sejenis gula yang ditemukan dalam produk susu.
Tanda yang dapat dilihat secara langsung adalah diare, kembung, dan pembuangan gas.
9. Tumor Usus Kecil
Tumor usus kecil jarang terjadi.
Namun, tumor ini dapat menjadi kategori ganas atau jinak.
Biasanya sel tumor ini tunggal, meski juga ada kemungkinan menjadi multipel, tergantung pada sindromnya.
10. Penyakit Whipple
Penyakit Whipple adalah kondisi langka yang mencegah usus kecil menyerap nutrisi dengan baik.
Penyakit ini dapat mempengaruhi kulit, sendi, sistem saraf dan jantung.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Organ Manusia