News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Mengenal Awan sebagai Pemantau Cuaca, Proses Terbentuknya Awan, dan Jenis-jenis Awan

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Awan Cumulonimbus. Selengkapnya tentang awan, simak rangkuman materi berikut ini.

Cirrostratus adalah awan tinggi transparan, yang menutupi area langit yang luas.

Awan Cirrostratus dapat membentang ribuan mil.

Jenis awan ini dapat terlihat tipis karena berada di posisi yang tinggi.

Awan ini terbentuk dari naiknya udara secara perlahan.

Biasanya, pergerakan awan Cirrostratus dapat digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi dengan cuaca dalam 24 jam ke depan.

Baca juga: Mengenal Gerhana Bulan: Pengertian, Jenis-jenis Gerhana Bulan dan Fakta Fenomena Gerhana Bulan

Awan Level Sedang

Awan level sedang berada di ketinggian antara 6,5 hingga 20 ribu kaki.

1. Altocumulus

Awan ini merupakan lapisan awan kecil di tingkat sedang.

Ada banyak jenis awan Altocumulus sesuai bentuk awannya.

Awan Altocumulus terdiri dari campuran es dan air.

Ada beberapa kemungkinan terbentuk awan Altocumulus yaitu melalui formasi pecahnya altostratus, pengangkatan kantong udara lembab yang didinginkan oleh turbulensi lembut, dan pegunungan yang menghasilkan gelombang atmosfer dari mana awan dapat terbentuk.

Jika awan Cirrocumulus berwarna putih dan kecil, awan Altocumulus dapat berwarna putih atau abu-abu dengan sisi yang teduh.

2. Altostratus

Awan Altostratus adalah lapisan awan tipis tingkat menengah yang besar.

Biasanya, awan ini terdiri dari campuran tetesan air dan kristal es.

Jenis awan Altostratus sering tersebar di area yang sangat luas dan biasanya tidak berbentuk.

Lapisan awan Altostratus sering terdiri dari air dan es yang terbentuk ketika lapisan Cirrostratus turun dari tingkat yang lebih tinggi.

Biasanya cahaya Matahari tidak dapat menembus lapisan awan Altostratus.

3. Nimbostratus

Awan Nimbostratus adalah lapisan awan gelap, abu-abu, dan cukup tebal untuk menghalangi sinar Matahari.

Jenis awan ini menghasilkan hujan terus-menerus, sehingga awan ini sering dikaitkan dengan siklon lintang tengah.

Awan Nimbostratus terbentuk melalui pendalaman dan penebalan awan Altostratus.

Hal ini sering terjadi di sepanjang front awan yang hangat atau tertutup.

Awan ini dapat meluas melalui lapisan bawah dan tengah troposfer serta membawa hujan ke permukaan di bawahnya.

Baca juga: Mengenal Iklim di Indonesia, Jenis-jenisnya, dan Fenomena Alam yang Mempengaruhi Perubahan Iklim

Awan Level Rendah

Awal level rendah berada di ketinggian kurang dari 6,5 ribu kaki.

1. Stratocumulus

Awan stratocumulus adalah awan tingkat rendah yang bervariasi dalam warna, mulai dari putih terang hingga abu-abu gelap.

Jenis ini adalah awan yang paling umum di Bumi.

Awan Stratocumulus biasanya terbentuk dari lapisan awan stratus yang pecah.

Biasanya, awan Stratocumulus menjadi indikator perubahan cuaca dan biasanya terlihat hangat, dingin atau tertutup.

Awan stratocumulus ada di semua jenis kondisi cuaca, mulai dari cuaca kering yang lama hingga kondisi yang curah hujan tinggi.

2. Stratus

Awan stratus adalah lapisan awan tingkat rendah dengan warna abu-abu atau putih yang cukup seragam.

Awan stratus terbentuk dalam kondisi tenang dan stabil saat angin sepoi-sepoi menaikkan udara sejuk dan lembab di atas permukaan daratan atau lautan yang lebih dingin.

Awan ini ada dalam berbagai ketebalan dan terkadang cukup buram untuk menggelapkan Bumi karena cahaya Matahari sulit menembusnya.

Biasanya, awan Stratus disertai sedikit atau tidak ada hujan, namun lapisan awan ini cukup tebal untuk dapat menghasilkan gerimis ringan.

Gerimis ini juga bisa turun dalam bentuk salju ringan jika cukup dingin.

3. Cumulus

Awan Cumulus berupa berkas putih cemerlang ketika diterangi oleh Matahari.

Semua awan Cumulus berkembang karena konveksi udara yang dipanaskan naik ke atmosfer.

Udara kemudian mendingin dan uap air mengembun untuk menghasilkan awan.

Sebagian besar, awan Cumulus menunjukkan cuaca cerah, sering muncul pada hari-hari cerah.

4. Cumulonimbus

Awan cumulonimbus adalah awan multi-level yang tampak mengancam, memanjang tinggi ke langit dalam bentuk menara atau gumpalan.

Awan ini lebih dikenal sebagai awan petir karena dapat menghasilkan hujan es, guntur dan kilat.

Cumulonimbus terbentuk dari konveksi udara awan Cumulus kecil di permukaan atmosfer yang panas.

Mereka bergerak lebih tinggi hingga tercipta tenaga listrik yang besar seperti kekuatan 10 bom atom seukuran Hiroshima.

Awan cumulonimbus dikaitkan dengan cuaca ekstrem seperti hujan deras yang lebat, badai hujan es, kilat, dan bahkan tornado.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini