Kemudian untuk lumba-lumba melakukan penyesuaian diri dalam perjalanannya dengan memancarkan gelombang suara.
Baca juga: Mengenal Macam-macam Bahan Kimia di Bidang Industri: Mulai dari Cat hingga Kertas
Ketika gelombang suara tersebut bertemu dengan suatu objek maka akan dipantulkan kembali sebagai gema ke telinga mereka.
Hal tersebut berguna untuk mengetahui mangsa, rintangan atau pantai di sekitar mereka.
Selain sonar bawah air, paus tampaknya juga memakai magnet bumi sebagai sistem navigasi.
Hal itu dikarenakan ketika kawanan paus melakukan migrasi, rute yang dilewati sering paralel dengan magnet bumi.
Magnet bumi ini berfungsi layaknya peta bagi kawanan paus.
Kebiasaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya kristal yang bersifat magnet di tengkorak paus.
Namun magnet bumi ini terkadang membuat paus merasa bingung dikarenakan cakupan magnet yang tegak lurus dengan pulau terdekat sehingga mamalia laut ini mengikuti garis tersebut dan menyebabkan kawanan paus dapat terdampar di beberapa lokasi pesisir pantai.
Penyebab Paus dan Lumba-lumba Terdampar
Penyebab yang paling dipercaya ketika paus dan lumba-lumba terdampar adalah kesalahan navigasi dari kedua hewan mamalia laut tersebut walaupun masih belum dipastikan juga jika itu penyebabnya.
Banyak spesies paus memiliki tingkah laku sosial dengan berkelompok untuk melakukan migrasi.
Kelompok tersebut juga dipimpin oleh pemimpin.
Contohnya adalah paus sperma di mana dipimpin oleh seekor pejantan yang bermigrasi dari Laut Artik ke lautan yang lebih hangat.
Lalu jika pemimpinnya kehilangan orientasi mungkin menyebabkan kawanan di kelompok tersebut juga bingung sehingga arah yang ingin dilewati ternyata salah.