Kegiatan ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa penjajahan Barat.
Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot jumlah produksi ekspor.
7. Mengenal Uang
Pada masa kekuasaan kolonial Barat, uang mulai dikenalkan sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja.
Keberadaan uang sebagai barang baru dalam kehidupan masyarakat menjadi daya tarik tersendiri.
Masyarakat mulai menyenangi uang karena dianggap lebih mudah digunakan.
8. Perubahan dalam Pendidikan
Hal yang dikembangkan pada masa pemerintahan kolonial Barat.
Pertama adalah pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah, dan yang kedua adalah pendidikan yang dikembangkan oleh masyarakat.
Pusat-pusat kekuasaan Belanda di Indonesia di berbagai kota di Indonesia menjadi pusat pertumbuhan berbagai sekolah di Indonesia.
Pada masa pemerintahan kolonial Barat, terjadi diskriminasi pendidikan di Indonesia.
Sekolah dibedakan menjadi dua golongan, yakni sekolah untuk bangsa Eropa dan sekolah untuk penduduk pribumi.
Hal ini mendorong lahirnya berbagai gerakan pendidikan di Indonesia.
Taman Siswa yang berdiri di Yogyakarta merupakan salah satu pelopor gerakan pendidikan modern di Indonesia.
Sekolah-sekolah yang dipelopori berbagai organisasi pergerakan nasional tumbuh pesat pada awal abad XX.
Pengaruh pendidikan modern berdampak pada perluasan lapangan kerja pada masyarakat Indonesia.
Munculnya elite intelektual memunculkan jenis pekerjaan baru, seperti guru, administrasi, pegawai pemerintah, dan sebagainya.
9. Perubahan dalam Aspek Politik
Kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa sebelum kedatangan bangsa Barat satu per satu mengalami kemerosotan bahkan keruntuhan.
Pada masa kerajaan, rakyat diperintah oleh raja yang merupakan bangsa Indonesia.
Pada pemerintahan kolonial Barat, rakyat diperintah oleh bangsa asing.
Kekuasaan bangsa Indonesia untuk mengatur bangsanya semakin hilang, digantikan dengan kekuasaan bangsa Barat.
Perubahan inilah yang paling penting untuk diperjuangkan.
Tanpa kemerdekaan, bangsa Indonesia sulit mengatur dirinya sendiri.
Perubahan dalam sistem politik juga terjadi dengan dikenalnya sistem pemerintahan baru.
Pada masa kerajaan dikenal raja dan bupati, sementara itu pada masa pemerintahan kolonial Barat dikenal gubernur jenderal, residen, bupati, dan seterusnya.
Para penguasa kerajaan menjadi kehilangan kekuasaannya, digantikan dengan kekuasaan pemerintahan kolonial Barat.
Terbentuknya pemerintahan Hindia Belanda di satu sisi menguntungkan bangsa Indonesia.
Pemerintah Hindia Belanda yang terpusat menyebabkan hubungan yang erat antara rakyat Indonesia dari berbagai daerah.
Muncul perasaan senasib dan sepenanggungan dalam bingkai Hindia Belanda.
Munculnya berbagai organisasi pergerakan nasional tidak lepas dari ikatan politik Hindia Belanda.
Sebelum masa penjajahan Hindia Belanda, masyarakat Indonesia terkotak-kotak oleh sistem politik kerajaan.
Terdapat puluhan kerajaan di berbagai daerah di Indonesia.
Pada masa pemerintah Hindia Belanda, berbagai daerah tersebut disatukan dalam satu identitas, yaitu Hindia Belanda.
10. Perubahan dalam Aspek Budaya
Benteng Vredeburg di Yogyakarta merupakan salah satu bukti pengaruh kolonialisme dalam bidang budaya.
Berbagai perubahan budaya pada masa penjajahan Belanda adalah dalam seni bangunan, tarian, cara berpakaian, bahasa, dan teknologi.
Seni bangunan dengan gaya Eropa dapat ditemukan di berbagai kota di Indonesia.
Selain itu, masa penjajahan Belanda berpengaruh terhadap teknologi dan seni bangunan di Indonesia.
Teknologi bangunan modern dikenalkan bangsa Barat di berbagai wilayah di Indonesia.
Perubahan kesenian juga terjadi terutama di masyarakat perkotaan yang mulai mengenal tarian-tarian Barat.
Kebiasaan dansa dan minum-minuman yang dikenalkan para pejabat Belanda berpengaruh pada perilaku sebagian masyarakat Indonesia.
Dalam aspek budaya juga terjadi perubahan kehidupan beragama masyarakat Indonesia.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Materi Sekolah