Fotosfer secara signifikan lebih dingin daripada suhu di inti matahari, yang dapat mencapai sekitar 27 juta F (15 juta C).
Lapisan Fotosfer matahari memiliki ketebalan sekitar 300 mil (500 kilometer).
Penampakan Fotosfer ditandai oleh butiran plasma yang terang dan menggelegak dan bintik matahari yang lebih gelap dan lebih dingin.
Bintik matahari tampak bergerak melintasi piringan matahari.
Karena matahari adalah bola gas tanpa bentuk padat, daerah yang berbeda berotasi dengan kecepatan yang berbeda.
Daerah khatulistiwa matahari berotasi dalam waktu sekitar 24 hari.
Sedangkan daerah kutub membutuhkan waktu lebih dari 30 hari untuk melakukan satu putaran penuh.
Fotosfer juga merupakan sumber semburan matahari yang disebut lidah api (flare).
Lidah api matahari membentang ratusan ribu mil di atas permukaan matahari.
Selain itu, flare matahari menghasilkan semburan sinar-X, radiasi ultraviolet, radiasi elektromagnetik dan gelombang radio.
Baca juga: 10 Fenomena Astronomis 2022: Puncak Meteor Quadrantid, Bulan Purnama Super, dan Gerhana Bulan Total
Kromosfer
Lapisan di atas fotosfer adalah kromosfer.
Kromosfer memancarkan cahaya kemerahan saat hidrogen yang sangat panas terbakar.
Lingkar merah kromosfer hanya bisa dilihat saat gerhana matahari total.