News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tidak Mau Divaksin, Pria di AS Dihapus dari Daftar Tunggu Transplantasi Jantung

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi operasi bedah. Sebuah rumah sakit di Boston, AS menolak seorang pasien yang membutuhkan transplantasi jantung karena menolak divaksin Covid-19.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah rumah sakit di Boston, AS menolak seorang pasien yang membutuhkan transplantasi jantung karena menolak divaksin Covid-19.

DJ Ferguson (31) merupakan pasien di Brigham and Women's Hospital di Boston yang membutuhkan transplantasi jantung.

Namun pihak rumah sakit mengeluarkannya dari daftar calon penerima karena belum divaksin.

David, ayah Ferguson mengatakan vaksin Covid-19 bertentangan dengan prinsip putranya.

Baca juga: Geram Putusan Mati Koruptor Tak Pernah Inkrah: Biarkan Saja Pelaku Korupsi Mati Tanpa Divaksin

Baca juga: Meninggal karena Henti Jantung, Maura Magnalia Seharusnya Wisuda S2 Bulan Depan di Sydney University

Ilustrasi sakit jantung. (healthtap)

"Ini agak bertentangan dengan prinsip dasarnya, dia (DJ Ferguson) tidak mempercayainya," kata David Ferguson kepada WBZ.

"Itu adalah kebijakan yang mereka (pihak rumah sakit) terapkan dan karena dia tidak akan mendapatkan suntikan, mereka mengeluarkannya dari daftar transplantasi jantung," jelas sang ayah.

Di sisi lain, rumah sakit mengaku hanya mengikuti peraturan.

"Mengingat kekurangan organ yang tersedia, kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa pasien yang menerima transplantasi organ memiliki peluang terbesar untuk bertahan hidup," kata Brigham and Women's Hospital kepada BBC dalam sebuah pernyataan. 

Pihak rumah sakit menambahkan, bahwa sebagian besar dari total 100.000 daftar tunggu penerima transplantasi organ tidak akan menerimanya dalam jangka lima tahun.

Ini karena kurangnya ketersediaan organ untuk transplantasi.

DJ Ferguson dirawat di rumah sakit sejak 26 November 2021 lalu.

Dia menderita sakit jantung keturunan yang menyebabkan paru-parunya dipenuhi darah dan cairan, menurut laman GoFundMe.

Pembuat penggalangan dana mengatakan, Ferguson dikhawatirkan bisa mengalami peradangan jantung, efek samping potensial dari vaksinasi Covid-19 yang disebut jarang terjadi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Menurut laporan Newsweek, DJ Ferguson hingga kini masih berada dalam perawatan Brigham and Women's Hospital. 

Namun pihak keluarganya belum memutuskan bagaimana nasib transplantasi jantungnya.

Ferguson bukan pasien pertama yang dihapus dari daftar calon penerima transplantasi organ karena status vaksinasi.

Sebelumnya, seorang pria yang membutuhkan transplantasi ginjal juga ditolak pihak RS karena tidak mau divaksin.

Dia adalah Shamgar Connors (42), pasien di Rumah Sakit Universitas Virginia.

Connors mengaku semua anggota keluarganya telah terinfeksi Covid-19, sehingga ia merasa tidak membutuhkan vaksin.

"Saya lebih baik mati karena gagal ginjal," kata Connors kepada Dr. Karen Warburton.

Ilustrasi operasi (Futures Platform)

Baca juga: Jumlah Korban Dugaan Penyuntikan Vaksin Kosong di Medan Jadi 2 Orang

Baca juga: Pfizer Mulai Uji Klinis Vaksin untuk Omicron, Targetkan Siap pada Maret 2022

Hal yang sama dilakukan wanita di Colorado yang menolak mendapatkan vaksin karena alasan agama.

Ia menilai vaksin mengandung garis sel janin.

Buntutnya, Leilani Lutali ditolak dari daftar transplantasi ginjal.

"Sebagai seorang Kristen, saya tidak dapat mendukung apa pun yang berkaitan dengan aborsi bayi, dan kesucian hidup bagi saya sangat berharga," katanya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini